Berita

Industri Otomotif Bidik Indonesia Jadi Pusat Inovasi

 

Astra-pabrik-daihatsuJAKARTA— Industri otomotif makin serius membidik Indonesia sebagai pasar potensial dan basis produksi mobil, juga pusat penelitian dan pengembangan untuk menciptakan inovasi produknya. Langkah ini dapat memperkuat struktur industri nasional sekaligus mendorong masuk ke dalam aktivitas rantai nilai global.

“Kami mengapresiasi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) atas komitmennya menjadikan Indonesia basis produksi kendaraan sekaligus tempat alih teknologi di bidang rancang bangun dan rekayasa kendaraan melalui pendirian dan perluasan research and development (R&D) Center,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Pembangunan R& D Center akan memposisikan Indonesia sebagai salah satu pemain global, khususnya di jenis kendaraan yang selama ini menjadi unggulan Daihatsu di pasar dunia. “Riset kendaraan tersebut dapat sepenuhnya dikerjakan dan dikembangkan secara mandiri oleh putra-putri bangsa Indonesia,” kata Menteri.

Perkembangan industri otomotif di Indonesia mendapat dukungan kebijakan pemerintah yang menjadikan industri otomotif sebagai salah satu sektor andalan yang memiliki peran besar terhadap pendapatan domestic bruto (PDB) nasional. “Kami harapkan pencapaian ini menjadi momentum penting untuk memaksimalkan sektor industri otomotif dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi agar menjadi lebih baik,” katanya.

Menteri menjelaskan, pusat inovasi yang dibangun oleh industri otomotif ini salah satu upaya untuk menghadapi era Industry 4.0. Inovasi merupakan kebutuhan pelaku industri agar dapat berdaya saing memasuki revolusi industri keempat, dengan memanfaatkan teknologi terkini seperti robotic, 3D printing, artificial intelligence, dan internet of things.

Di sektor otomotif, pemerintah berupaya mengembangkan low carbon emission vehicle (LCEV). Program ini melanjutkan suksesnya dari kendaraan jenis low cost green car (LCGC). “Produksi kendaraan bisa mengikuti perkembangan teknologi terbaru seperti hybrid, dan pemerintah juga sedang mendorong produksi kendaraan pedesaan,” ujarnya.

Kementerian Perindustrian meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri. “Kami sudah melaunching di Jawa Timur, yang akan dilanjutkan di Jawa Tengh dengan melibatkan 100 industri dan lebih dari 360 sekolah menegnah kejuruan (SMK). Program ini bertahap ke daerah-daerah lainnya,” kata menteri. (*)