Berita

Pertamina Kerahkan “SPBU” Keliling, Antisipasi Mudik Lebaran di Pantura Jawa Tengah

JAKARTA— PT Pertamina (Persero) siagakan armada pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2017. Kesiagaan pasokan BBM dari Pertamina ini terutama diarahkan di kawasan pantai utara (Pantura) Jawa Tengah yang diantisipasi bakal menjadi simpul penumpukan kendaraan. Kalaupun nanti terjadi kemacetan di pintu-pintu keluar (exit) tol, setidaknya pemudik tak kesulitan mendapatkan pasokan BBM.

Salah satu jurus yang diterapkan Pertamina adalah menyiapkan 831 unit mobil tangki untuk puncak arus mudik. Jumlah tersebut tak hanya untuk melayani kawasan Pantura, melainkan di seluruh Pulau Jawa. Seluruh truk tangka tersebut sanggup mengangkut kapasitas BBM 18.456 kiloliter. Langkah lain yang dilakukan Pertamina adalah menggelar “36 Kiosk Pertamax” dan “10 Serambi Pertamax”, semuanya masih fokus di Jawa Tengah.

Armada truk tangka BBM Pertamina ini sebagian berperan sebagai “SPBU berjalan” lengkap dengan dispenser, dan stand-by di sejumlah tempat istirahat (rest area). Untuk lebih mengefektifkan langkah di atas, Pertamina juga menyiapkan BBM kemasan dalam kaleng. Ini terutama untuk BBM jenis Pertamax dan solar DEX.

Bahkan Pertamina juga siaga melakukan penetrasi ke tengah kemacetan dengan mengerahkan pasukan bersepeda motor 19 unit sebagai ujung tombak gerai BBM. Pasukan Pertamina bersepeda motor ini juga disiapkan untuk melayani pengguna jalan sepeda motor yang kehabisan BBM di tengah jalan. “Mereka ini sanggup menjangkau lokasi pemudik yang membutuhkan BBM. Nanti ada nomor telepon yang bisa dihubungi pemudik yang perlu BBM,” kata Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik.

Upaya Pertamina ini bertujuan mengurangi penumpukan antrean kendaraan di SPBU. Selain itu, langkah tersebut juga untuk menjamin agar lalu-lintas tak tampai terhenti total akibat kendaraan yang kehabisan BBM di kawasan yang jauh dari SPBU.

VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, Pertamina juga akan memberikan fokus di Lampung. (*)