Artikel Berita

Presiden Mengakui Industri Otomotif Berkontribusi Besar bagi Ekonomi Nasional

1JAKARTA— Industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan prioritas untuk dikembangan. Industri otomotif juga berperan besar mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kini Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk investasi di sektor industri otomotif.

“Indonesia sekarang semakin kompetitif untuk industri otomotif,” kata Presiden Joko Widodo pada peresmian pabrik PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Indonesia (MMKI) di Kawasan Greenland International Center (GCII), Cikarang, Bekasi (Jawa Barat), Selasa, 25 April 2017.

Pasar otomotif dalam negeri yang cukup besar menambah daya tarik lebih bagi para investor menanamkan modal di Indonesia. Presiden pun minta seluruh pemangku kepentingan memudahkan proses perizinan untuk investasi. “Dengan banyaknya investasi, makin tambah lapangan pekerjaan. Pabrik baru MMKI ini menyerap tenaga kerja 3.000 orang,” kata Presiden.

Presiden berharap semua industri otomotif di Indonesia tak hanya memenuhi pasar domestik saja, tetapi juga mampu ekspor.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pada saat ini pasar mobil di Indonesia mencapai 1,1 juta unit per tahun, dengan ekspor 200 ribu unit per tahun. “Industri otomotif menyerap tiga juta tenaga di Indonesia. Kami menargetkan total produksi nasional untuk kendaraan roda empat pada 2,5 juta unit pada tahun 2020,” katanya.

Investasi MMKI menciptakan dampak signifikan bagi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, dan itu berarti pula terciptanya kontribusi besar bagi perekonomian nasional. “Di kluster ini ada tiga industri otomotif besar, yakni Mitsubishi Motors, Suzuki, dan Wuling,” katanya.

Pada 2016, kontribusi subsektor industri alat angkutan (termasuk industri otomotif) terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) sektor industri non migas mencapai 10,47 persen. Itu terbesar ketiga setelah subsektor industri makanan dan minuman (32,84 persen) serta subsektor industri barang logam, komputer, elektronik, optik, dan peralatan listrik (10,71 persen).

Total investasi MMKI sebesar Rp7,5 triliun. Pabrik baru ini seluas 51 hektare dengan kapasitas 160 ribu unit per tahun, dan akan ditingkatkan menjadi 240 ribu per tahun. Pabrik ini melibatkan sebanyak 212 supplier lokal tier-1 dan 369 tier-2. “Ini akan meningkatkan daya saing industri otomotif dan komponen dalam negeri,” kata Menteri. (*)