Berita Berita APM

Perjalanan 55 Tahun Mitsubishi Fuso Beroperasi di Indonesia

Foto: INEWS

CNN INDONESIA – PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), pemegang merek Mitsubishi Fuso, menandai 55 tahun kiprahnya di Indonesia. Hingga bulan Oktober 2025, penjualan Fuso mencapai sekitar 1,5 juta unit truk. Merek ini mempertahankan posisi pemimpin pasar kendaraan niaga dengan pangsa 39,7 persen.

Selama puluhan tahun, Mitsubishi Fuso berperan mengembangkan industri kendaraan komersial nasional. Kontribusi tersebut mencakup investasi, pemberdayaan pemasok komponen lokal, serta pembukaan lapangan kerja. Aktivitas ini merupakan bagian dari pembangunan ekosistem industri otomotif.

Sales and Marketing Director KTB Aji Jaya mengatakan perusahaan menempatkan investasi tenaga kerja lokal sebagai prioritas. Fasilitas perakitan Krama Yudha Ratu Motor (KRM) berfungsi tak hanya untuk produksi, tapi juga untuk menyerap tenaga kerja. 

KTB juga memperluas jaringan bisnis melalui 226 dealer tersebar di seluruh Indonesia. KTB juga bekerjasama dengan sekitar 100 pemasok lokal yang menyediakan komponen dan material bagi industri otomotif dalam rantai pasok. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat struktur industri nasional.

KRM saat ini menggunakan otomasi dalam proses perakitan truk. Otomasi adalah penggunaan mesin atau robot untuk meningkatkan efisiensi kerja. President Director KRM Duljatmono  menjelaskan tingkat otomasi saat ini sudah mencukupi sehingga penambahan teknologi baru belum menjadi prioritas.

Investasi otomasi harus sejalan dengan volume produksi agar tetap efisien. Menurutnya, perusahaan akan mempertimbangkan peningkatan otomasi secara bertahap. Pertimbangan ini didasarkan pada kebutuhan teknologi dan keseimbangan biaya investasi.

KRM juga menyatakan siap memproduksi kendaraan listrik jika permintaan meningkat. Fasilitas KRM dinilai fleksibel untuk menyesuaikan model baru termasuk kendaraan electric vehicle (EV) yang menggunakan motor listrik dan baterai sebagai sumber tenaga. Penyesuaian teknologi dipastikan membutuhkan pelatihan karyawan serta investasi tambahan.

KRM menegaskan kesiapan untuk mengikuti perubahan tersebut. Adaptasi teknologi dapat dilakukan sesuai kebutuhan pasar. Kesiapan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam industri kendaraan komersial. (*)