BLOOMBERG – Produsen mobil asal Tiongkok BYD Co berhasil melampaui Tesla Inc di pasar Inggris. Data Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) menunjukkan penjualan BYD meningkat lebih dari enam kali lipat sepanjang tahun 2025. Sebaliknya, penjualan Tesla turun 4,5 persen secara year-to-date (ytd).
SMMT merupakan lembaga industri otomotif Inggris yang mengumpulkan dan melaporkan data resmi terkait produksi, penjualan, serta pendaftaran kendaraan di negara tersebut. Lembaga ini menjadi acuan utama dalam memantau tren pasar otomotif Inggris.
Grafik Bloomberg memperlihatkan jumlah pendaftaran kendaraan BYD di Inggris mencapai hampir 40 ribu unit hingga bulan Oktober 2025, melampaui Tesla yang berada sedikit di bawah angka tersebut. Tahun lalu, BYD hanya menjual sekitar 8.788 unit di negara itu.
Di Jerman, menurut data Federal Motor Transport Authority, BYD mencatatkan penjualan lebih dari empat kali lipat dibanding Tesla pada Oktober. Selama sepuluh bulan pertama 2025, selisih keduanya tinggal 424 unit. Kedua perusahaan ini bersaing di segmen plug-in electric vehicle (PEV), yaitu mobil listrik isi daya yang dapat diisi ulang melalui sambungan listrik eksternal.
Kinerja BYD di Eropa meningkat di tengah perlambatan pasar domestik Tiongkok akibat kebijakan pemerintah yang menekan diskon berlebihan. Perusahaan ini terus memperluas operasi global, termasuk di Eropa Barat.
Sementara itu, Tesla mencatat penurunan tajam di hampir semua pasar besar Eropa. Berdasarkan data asosiasi otomotif nasional, penjualan Tesla di Jerman turun 53,5 persen, Norwegia 50,2 persen, Belanda 47,8 persen, dan Inggris 47,4 persen. Hanya Perancis yang mencatat kenaikan 2,4 persen pada bulan Oktober 2025.
Penurunan tersebut dikaitkan dengan meningkatnya kompetisi dari produsen Tiongkok dan sentimen negatif terhadap Elon Musk. Penjualan Tesla di kawasan Eropa secara keseluruhan turun sekitar 54 persen pada bulan Oktober 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu. (*)

