Berita

2021 Whole Sales Mobil Indonesia Naik 66 Persen

JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) melaporkan hasil penjualan mobil baru secara whole sales (pengiriman mobil dari pabrik atau distributor ke dealer) di Indonesia sepanjang tahun 2021 sebanyak 887.202 unit. Angka itu naik 66,7 persen dari tahun 2020 yang sebanyak 532.027 unit. Untuk penjualan retail (dari dealer ke konsumen) sepanjang 2021 juga tak jauh berbeda, mencapai 863.348 unit. Angka itu naik 50,3 persen dari penjualan retail tahun 2020 sebanyak 578.321 unit.

Hasil penjualan whole sales sepanjang 2021 tersebut mendekati proyeksi penjualan GAIKINDO, yakni sebanyak 900 ribu unit. Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto mengatakan bahwa target penjualan 2022 kemungkinan tetap seperti yang diperkirakan GAIKINDO. “Proyeksi penjualan tahun 2022 adalah 900 ribu unit,” kata Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto seperti dikutip ANTARA, dikutip Kamis 13 Januari 2022.

Meski belum menyamai penjualan sebelum pandemi yang mencapai di atas 1 juta unit, kenaikan penjualan mobil baru sebesar 66 persen di tengah pandemi COVID-19 patut diapresiasi. Kenaikan penjualan juga tidak lepas dari upaya pemerintah untuk menyelamatkan industri otomotif melalui kebijakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DPT).

Sebagai catatan, penjualan mobil baru di Indonesia pernah terpuruk selama pandemi COVID-19, yakni hanya 7.868 unit pada April 2020 dan turun pada Mei menjadi 3.551 unit. Setelah PPnBM diterapkan, penjualan mobil kembali merangkak naik dan menemukan titik stabil pada semester kedua 2021 yakni antara 70 ribu sampai 80 ribu unit per bulan, dan Desember menjadi puncaknya dengan penjualan 96 ribu unit mobil. “Stimulus pembebasan PpnBM sangat membantu menaikkan angka penjualan dan produksi,” kata Jongkie.

Berdasarkan data penjualan, Toyota menempati urutan pertama dengan penjualan 296.740 unit mobil, diikuti Daihatsu 164.908 unit mobil, Mitsubishi 144.123 unit mobil, Honda 91.793 unit dan Suzuki 91.122 unit mobil.

Menperin: Produksi mobil lampaui target

Menteri Perindustrian Agus (Menperin) Gumiwang Kartasasmita menyebut target produksi mobil tahun 2021 sebanyak 850 ribu telah terlampaui. ”Saya optimis, penjualannya juga akan ikut meningkat seiring dengan gelaran berbagai event dan promo yang diselengarakan para APM menjelang akhir tahun untuk merangsang antusiasme masyarakat untuk membeli produk kendaraan bermotor,” kata Menperin lewat keterangannya beberapa waktu yang lalu.

Menperin mengemukakan implementasi stimulus PPnBM DTP untuk sektor kendaraan bermotor terbukti mampu memberikan dampak signifikan pada pemulihan sektor industri otomotif dan meningkatkan kepercayaan dari pelaku industri. ”Saya memberikan penghargaan kepada pabrik otomotif dan para dealer yang turut membantu, mendorong, memfasilitasi para pembeli untuk mendapatkan dan memanfaatkan stimulus ini dengan tambahan promosi dan potongan harga lainnya,” kata Agus.

Melalui insentif tersebut pada Maret-November 2021, penjualan mobil terdongkrak hingga sebanyak 487 ribu unit atau naik sebesar 71,02 persen (year-on-year, yoy). Menperin menegaskan pemerintah juga mengapresiasi peserta program PPnBM DTP yang telah memberdayakan sebanyak 319 perusahaan industri komponen tier 1. Upaya ini juga telah mendorong peningkatan kinerja industri komponen tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah.

”Semua ini adalah bagian dari pemenuhan persyaratan penggunaan komponen lokal pada proses produksi dengan nilai minimal sebesar 60 persen. Hal ini tentunya berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki dampak berganda yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhir mampu men-jumpstart perekonomian nasional,” katanya.

Menperin menambahkan dengan industri pendukung otomotif yang jumlahnya sangat besar, Kemenperin terus melakukan pendalaman struktur manufaktur di sektor tersebut. “Tentu agar berhasil, kita memberikan insentif pada produsen untuk berlomba melakukan pendalaman struktur di tanah air,” kata Menperin Agus.

Salah satu bentuk insentif yang akan diusulkan Kemenperin yaitu PPnBM 0 persen secara permanen untuk produk otomotif dengan local purchase yang sudah mencapai 80 persen. “Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost and benefit, serta menyusun time frame-nya,” ia menyampaikan.

Industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting dan sebagai kontributor utama terhadap PDB. Saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, dengan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang. Total investasi yang telah tertanam mencapai Rp140 triliun, dan memberikan penghidupan kepada 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

Saat ini produk otomotif kita telah berhasil diekspor ke lebih dari 80 negara. Selama Januari-Oktober 2021 tercatat sebanyak 235 ribu unit mobil utuh (ompleteley built up, CBU) dengan nilai sebesar Rp 43 triliun, 79 ribu set mobil terurai (completely knocked-down, CKD) dengan nilai sebesar Rp 1 triliun, dan 72 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp 24 triliun.

Pemerintah menargetkan pada tahun 2025, ekspor mobil CBU dapat mencapai 1 juta unit. Ini hanya bisa tercapai apabila semua pihak berkolaborasi dalam peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0, penciptaan iklim usaha yang kondusif melalui harmonisasi dan sinkronisasi regulasi di sektor otomotif.

”Belajar dari pengalaman industri ini selama beberapa dekade, ada satu hal terpenting, yaitu komitmen dari principal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi yang berorientasi ekspor,” katanya. (*)