JAKARTA— Sejak Ford memperkenalkan lini perakitan lebih dari seabad lalu, proses produksi otomotif kini semakin efisien dengan perpaduan antara manusia dengan teknologi otomasi di berbagai sektor. Tak dapat dipungkiri bahwa semakin canggihnya proses perakitan ini membuat banyak pekerjaan yang tadinya dikerjakan oleh manusia kini dapat digantikan dengan mesin. Salah satu alasan mengapa mesin-mesin dan robot digunakan untuk menggantikan manusia dalam proses produksi ialah untuk menekan biaya produksi. Namun, di balik semakin canggih dan pintarnya robot-robot dalam proses produksi kendaraan, masih ada beberapa posisi di industri ini yang masih belum tergantikan oleh robot dikutip dari autoevolution:
1. Manajemen puncak
Walaupun kini banyak software yang berguna untuk membantu peran seorang manajer, baik untuk mengumpulkan data, melakukan analisis, maupun mengatur soal gaji, peran seorang manajer secara sepenuhnya masih belum dapat tergantikan software maupun mesin. Hal ini dikarenakan seorang manajer harus mengambil keputusan perusahaan dengan berbagai pertimbangan, termasuk pertimbangan moral. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh komputer sehingga posisi ini masih akan dipegang oleh manusia.
2. Pemasaran
Di era modern, komputer sangat membantu bagian pemasaran dalam melakukan pekerjaannya. Mulai dari mengirim brosur, menggunakan mesin pencari, menentukan target pemasaran berdasarkan kebiasaan calon konsumen di sosial media, hingga melakukan perkiraan penjualan. Namun semua itu tak akan mampu berjalan tanpa adanya arahan yang jelas dari tim pemasaran. Tim pemasaran lah yang akan menentukan siapa target utama dari kendaraan yang akan dijual dan bagaimana kendaraan tersebut akan dipasarkan.
3. Pekerjaan yang membutuhkan kreativitas
Satu hal yang juga tak bisa dilakukan oleh komputer maupun mesin adalah berpikir kreatif. Dengan kemampuan kecerdasan buatan yang dimiliki komputer sekarang pun, komputer tetaplah didesain untuk melakukan pekerjaan yang repetitif. Dengan kata lain, pekerjaan-pekerjaan seperti mendesain kendaraan masih akan dilakukan oleh manusia. Hal ini dikarenakan desain kendaraan akan mempengaruhi pandangan calon konsumen. Kendaraan dengan desain yang dianggap mampu menarik konsumen akan diminati, sementara kendaraan dengan desain yang membosankan dipastikan akan sulit laku.
4. Pembangunan dan perawatan pabrik
Di pabrik, proses produksi kendaraan boleh saja didominasi oleh kerja robot dan mesin. Namun untuk membangun pabrik tersebut, peran manusia masih sangat dibutuhkan termasuk untuk merakit robot yang akan digunakan dalam produksi. Setelah pabrik jadi dan proses produksi berjalan, manusia juga lah yang akan mengawasi kinerja mesin tersebut dan memperbaikinya jika mesin tersebut rusak. Saat ini, menciptakan robot yang mampu bertugas merawat dan memperbaiki bisa dianggap mustahil karena kompleksitas yang tinggi.
6. Perajin ornamen mobil
Beberapa pabrikan mobil mewah mempekerjakan perajin dan juga seniman untuk membuat berbagai ornamen mobil yang unik. Contohnya Rolls-Royce yang memperkerjakan seorang seniman untuk melukis garis panjang di bagian bodi samping. Pekerjaan ini memang bisa dilakukan oleh mesin, namun harga mobil ini akan jauh lebih tinggi jika pekerjaan ini dilakukan oleh seorang seniman. Tak hanya itu, pabrikan juga mempekerjakan perajin kulit dan penjahit untuk menghasilkan interior berkualitas. Dan banyak orang yang rela membayar mahal untuk menikmati hasil tangan para perajin ini di mobil mereka. (Okezone, Foto: Detik)