Berita Berita APM

Permintaan Double Cabin Naik, Mitsubishi Thailand Prioritaskan Pasar Indonesia 

JAKARTA — President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura mengatakan bahwa permintaan mobil double cabin buatannya meningkat secara global. Di saat yang sama, produksi perusahaan tersendat karena kelangkaan semikonduktor. “Permintaan [mobil double cabin] Mitsubishi Triton saat ini terus meningkat baik di dalam maupun luar negeri hingga melebihi kapasitas produksi pabrik kami di Thailand,” katanya seperti dikutip Bisnis.com, Senin 18 Juli 2022. 

Nakamura menjelaskan bahwa sama halnya dengan kendaraan lain dari berbagai merek, Mitsubishi Triton juga terdampak akibat masalah suplai global semikonduktor. “Namun, pabrik kami di Thailand terus bekerja keras untuk meminimalkan dampak tersebut dan memberikan prioritas tinggi dalam memenuhi permintaan untuk pasar Indonesia,” katanya. 

Mitsubishi sangat menghargai atas kesabaran para konsumen mereka dalam menunggu pengiriman Triton. “Permintaan yang tinggi ini kami perkirakan akan berlanjut sepanjang tahun ini. Namun, kami terus berusaha agar memastikan unit pesanan konsumen sampai secepat mungkin tanpa kendala,” katanya.

Mitsubishi belum ada rencana untuk menyesuaikan harga mobil dobel kabin yang produknya diimpor langsung dari Thailand. Saat ini, nilai tukar rupiah sedang terdepresiasi. “Untuk harga Triton yang terupdate bisa dilihat melalui situs resmi di https://www.mitsubishi-motors.co.id/,” kata Nakamura. 

Baik di dalam negeri maupun global, lelangkaan mikrocip atau semikonduktor masih menjadi tantangan pelaku industri otomotif pada semester pertama 2022. Meski begitu, target penjualan tahun ini diharapkan bisa tercapai. Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Jongkie D Sugiharto mengatakan bahwa pasokan mikrocip yang terbatas berdampak pasokan kendaraan untuk kelas menengah ke atas. 

“Memang masih ada kendala untuk mobil-mobil yang menengah ke atas. Akan tetapi tidak terlalu mengganggu mobil-mobil yang di produksi dalam negeri,” katanya. (*)