Foto: Auto2000
JAWAPOS – Menjelang akhir tahun 2025, kinerja penjualan industri otomotif nasional tumbuh. Sejumlah merek memanfaatkan momentum akhir tahun untuk mengejar target yang telah ditetapkan sejak awal.
Pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW), yang merupakan ajang otomotif tahunan yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), menjadi salah satu stimulus utama. Produsen dan dealer memaksimalkan program penjualan untuk mendorong permintaan di kuartal terakhir.
Secara historis, penjualan kendaraan roda empat cenderung meningkat pada akhir tahun. Kondisi ini dipicu oleh promosi harga, bonus aksesori, serta skema pembiayaan yang lebih ringan. Selain faktor promosi, konsumen juga memanfaatkan waktu sebelum potensi penyesuaian harga pada awal tahun berikutnya. Kombinasi faktor tersebut membuat persaingan antar merek semakin ketat.
Penjualan kendaraan roda empat Toyota menunjukkan tren penguatan. Namun, dibutuhkan sinergi seluruh pelaku industri agar tren tersebut mampu bertahan dan mendukung target penjualan nasional Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) sebesar 800 ribu unit.
Hingga Oktober 2025, Toyota masih mempertahankan posisi teratas dengan pangsa pasar 31,8 persen. Capaian tersebut dinilai positif dan diharapkan terus meningkat hingga akhir tahun.
Secara kumulatif, Toyota telah mencatatkan penjualan whole sales sebanyak 202 ribu unit. Penjualan tersebut didominasi oleh kendaraan penumpang, khususnya segmen multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV). Model dengan kontribusi terbesar berasal dari Kijang Innova sebanyak 49.673 unit, Avanza dan Veloz sebesar 45.257 unit, serta Calya sebanyak 25.960 unit. Selain itu, Rush mencatat 23.325 unit dan Agya mencapai 12.529 unit.
Memasuki kuartal keempat 2025, Toyota memperkuat strategi melalui program penjualan akhir tahun. Langkah ini diharapkan mampu menopang pencapaian target industri secara nasional.
Toyota juga menyiapkan proyeksi penjualan untuk tahun 2026 melalui peluncuran Veloz Hybrid EV. Model ini mengusung teknologi hybrid electric vehicle (HEV), yaitu kendaraan yang menggabungkan mesin bensin dan motor listrik untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Pemesanan Veloz Hybrid EV telah dibuka dengan harga khusus Rp 299 juta untuk varian V Grade. Program ini berlaku untuk konsumen yang melakukan pemesanan hingga Desember 2025 dengan ketentuan on the road (OTR) Jakarta.
Sementara Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tetap mempertahankan target pangsa pasar sekitar 10 persen sepanjang 2025. Hingga saat ini, perusahaan belum melakukan revisi target tersebut.
Pada segmen small MPV, model Xpander dinilai masih berada sesuai target. Namun, dari sisi volume, realisasi penjualan sedikit di bawah proyeksi awal. Kontribusi signifikan datang dari model Destinator. Kehadiran model ini mampu menopang kinerja penjualan sehingga target secara keseluruhan tetap terjaga.
GJAW memberikan kontribusi sekitar 10 persen terhadap total penjualan nasional Mitsubishi. Untuk wilayah Jabodetabek, kontribusinya bahkan mencapai sekitar 30 persen.Hingga saat ini, surat pemesanan kendaraan (SPK) untuk Destinator hampir mencapai 13 ribu unit. Penjualan ritel, yaitu penjualan langsung ke konsumen akhir, tercatat sekitar 6.300 unit. Destinator menyumbang sekitar 20 persen dari total penjualan MMKSI. Jika hanya dihitung dari segmen kendaraan penumpang, kontribusinya mencapai sekitar 30 persen.
Berdasarkan data GAIKINDO, penjualan retail Mitsubishi pada periode Januari hingga Oktober 2025 mencapai 55.408 unit. Capaian tersebut menempatkan Mitsubishi di posisi keempat produsen otomotif dengan penjualan tertinggi di Indonesia.
Hingga Oktober 2025, penjualan Chery tercatat sebesar 16.667 unit dengan pangsa pasar 2,5 persen. Chery menargetkan penjualan stabil di kisaran 2.000 hingga 3.000 unit per bulan. Target tersebut disesuaikan seiring peningkatan kapasitas produksi dan ekspansi jaringan.
Fokus utama Chery pada 2025 adalah pengenalan lini elektrifikasi. Model yang diperkenalkan antara lain J6, J6 Phantom, dan J6T, yang merupakan varian kendaraan listrik dan hibrida.
Kontribusi model J6 ditargetkan sebesar 500 unit per bulan. Angka tersebut menjadi bagian penting dari target bulanan perusahaan. Saat ini, kapasitas produksi Chery berada di kisaran 400 hingga 500 unit per bulan. Produksi tersebut difokuskan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.
Penjualan Chery kini didominasi oleh lini Chery Super Hybrid atau CSH. Teknologi ini mencakup full hybrid, plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), serta battery electric vehicle (BEV). Model elektrifikasi dinilai menjadi pilar utama pertumbuhan Chery di Indonesia. Perusahaan tetap optimistis mampu menutup tahun 2025 dengan kinerja positif meskipun kondisi pasar nasional masih menghadapi tekanan. (*)









