Berita Economy & Industry

Adira Finance Perkirakan Pembiayaan Turun hingga 50 Persen

JAKARTA— PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencoba realistis dengan merevisi target penyaluran pembiayaannya, dengan proyeksi turun hingga 45 persen dibanding tahun 2019. Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menjelaskan hal ini disebabkan tiga hal yang berpengaruh besar terhadap pembiayaan kendaraan bermotor, yang merupakan lini bisnis utama Adira Finance. 

Ketiganya yakni perkembangan ekonomi, perkembangan industri otomotif, serta perkembangan pandemi Covid-19 beserta kebijakan pemerintah terkait yang bisa mempengaruhi daya beli masyarakat. Pada kisaran Februari lalu, saat pandemi Covid-19 belum menyentuh Tanah Air pun, emiten berkode saham ADMF ini sebenarnya masih optimistis menargetkan pertumbuhan pembiayaan hingga 7 persen pada 2020 sejalan dengan pertumbuhan penjualan otomotif. 

“Waktu itu perkiraan kita penjualan kendaraan bisa tumbuh di level 4 persen sampai 7 persen. Tapi sekarang sudah tidak realistis karena pandemi. Jadi kita revisi target kita sampai akhir 2020 ke angka Rp 19 triliun sampai maksimal Rp 21 triliun atau hampir 50 persen lebih rendah daripada 2019,” kata Made seperti dikutip Bisnis beberapa saat yang lalu.

Sebelumnya perusahaan pembiayaan ini mampu menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 37,9 triliun sepanjang 2019. Made mengakui bahwa peluang ADMF bersaing di pangsa pembiayaan kendaraan mobil dan motor, baik baru maupun bekas, memang meningkat pada semester kedua 2020. 

Namun demikian ADMF masih akan berhati-hati dalam melangkah demi mempertahankan kinerja keuangan, serta memperlancar arus kas yang beberapa waktu lalu sempat terdampak pandemi dan terganggu akibat program restrukturisasi kredit. “Kami masih akan berhati-hati karena menyalurkan pinjaman itu mudah, menagihnya yang sulit. Lagipula mencari nasabah yang bagus setelah pandemi itu memiliki tantangan tersendiri,” katanya. (*)