Economy & Industry

Analis Saham: Penjualan Otomotif Diprediksi Membaik di 2022

JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) melaporkan penjualan mobil whole sales (dari pabrik ke dealer) tumbuh 66,6 persen secara year on year (yoy). Jumlahnya dari 532.407 unit di periode Januari-Desember 2020 menjadi 887.200 unit di periode Januari-Desember 2021. Kenaikan juga terjadi pada penjualan mobil retail sales (dealer ke konsumen) yang tumbuh 49,2 persen secara yoy, dari 578.762 unit di periode Januari-Desember 2020 menjadi 863.359 unit di periode Januari-Desember 2021.

Sementara secara bulanan, penjualan mobil nasional juga mengalami peningkatan. Di kategori whole sales, penjualan mobil di bulan Desember 2021 tercatat sebesar 96.671 unit atau naik 10,6 persen secara bulanan dibanding bulan November sebesar 87.437 unit. Retail sales di bulan Desember 2021 mencapai 101.479 unit, naik 20 persen secara bulanan dibanding hasil di bulan November sebanyak 84.544 unit.

Analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus dalam risetnya pada 14 Januari menuliskan, perolehan tersebut di atas ekspektasinya, karena sebesar 108 persen dari proyeksinya. Menurutnya, angka tersebut tidak terlalu mengejutkan mengingat Desember kemarin merupakan bulan terakhir berlakunya insentif PPnBM. Dan memasuki tahun ini, GAIKINDO berharap penjualan mobil akan mencapai 900 ribu unit atau naik 1,4 persen secara yoy. Willinoy menyebut angka tersebut sesuai dengan proyeksinya.

“Kami memperkirakan penjualan mobil nasional masih akan tetap tumbuh meskipun insentif PPNBM sudah berakhir. Pasalnya, pertumbuhan 1,4 persen juga masih jauh di bawah proyeksi pertumbuhan PDB Indonesia yang sebesar 5,2 persen untuk tahun ini,” bunyi tulisan Willinoy dalam risetnya seperti dikutip KONTAN, Ahad 16 Januari 2022.

 Selain itu, harga komoditas yang tinggi diyakini juga akan menjadi katalis positif untuk sektor industri otomotif. Bahkan, dengan adanya kabar bahwa pemerintah mungkin memperpanjang insentif PPBN untuk mobil di bawah Rp 240 juta. Jika sampai pemerintah mengesahkan rencana tersebut, Willinoy memperkirakan pertumbuhan penjualan mobil bisa akan jauh lebih tinggi.

Untuk penjualan pada bulan Januari 2022, ia memproyeksikan akan lebih rendah dibanding bulan Desember 2021. Faktor high base pada Desember 2021 serta adanya kenaikan harga sebesar 10 persen secara bulanan seiring dengan berakhirnya skema diskon PPNBM serta periode tahun baru jadi penyebabnya.

Ia menilai para pembeli prospektif juga cenderung menahan diri untuk menunggu kepastian soal kelanjutan kejelasan rencana insentif PPNBM. Pada saat ini Trimegah Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 7.600 per saham. (*)