Berita Economy & Industry

Analis Sekuritas: GIIAS 2025 Dorong Optimisme Pasar Saham

KONTAN— Pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 mendapat respons positif dari pasar saham. Analis MNC Sekuritas PIK Hijjah Marhama mencatat adanya pergerakan saham otomotif  menjelang pembukaan acara. Itu antara lain saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) Auto yang mencatatkan Auto Rejection Atas (ARA). Saham PT Astra International Tbk (ASII) turut menguat.

“Meski penjualan mobil nasional turun 8,6 persen YoY (year on year) selama semester pertama 2025, pameran GIIAS tahun ini tetap memberikan katalis positif karena menjadi ajang peluncuran mobil baru, terutama mobil listrik,” kata Hijjah, Jumat 25 Juli 2025.

Dengan suku bunga acuan yang kini lebih rendah, diharapkan promo-promo harga menjadi lebih menarik sehingga bisa mendorong peningkatan penjualan otomotif pada kuartal ketiga 2025. Namun secara kinerja operasional, Hijjah menyoroti emiten seperti ASII, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) berpotensi mencatatkan peningkatan penjualan karena memiliki eksposur langsung terhadap penjualan kendaraan maupun komponen pendukungnya.

Secara historis penyelenggaraan GIIAS mampu mendorong peningkatan penjualan mobil sebesar 9,5 persen secara bulanan (month on month) pada periode 2021 hingga 2024. Untuk periode kali ini, GIIAS juga dipandang sebagai barometer untuk mengukur potensi permintaan pasar di paruh kedua 2025. Meskipun suku bunga acuan telah turun, daya beli masyarakat tetap menghadapi tekanan, salah satunya akibat kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang berdampak pada kenaikan harga kendaraan.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer menilai penyelenggaran GIIAS 2025 yang saat ini tengah berlangsung menjadi momentum strategis untuk mendorong pemulihan sektor otomotif nasional. Setelah penurunan penjualan pada semester pertama 2025, pameran ini diharapkan menjadi katalis kuat bagi industri, seiring dengan peluncuran berbagai model baru, strategi promosi yang agresif, serta partisipasi lebih banyak merek global yang turut memperkuat optimisme pasar.

Beberapa saham yang diperkirakan akan mendapat dampak signifikan antara lain emiten otomotif utama seperti ASII, AUTO, dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), serta emiten berkapitalisasi kecil seperti PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yang memiliki eksposur langsung terhadap industri otomotif. “Untuk semester kedua 2025, prospek kinerja emiten otomotif dan memang lebih menjanjikan, tetapi tetap bergantung pada daya beli masyarakat,” kata Miftahul.

Hijjah merekomendasikan untuk mencermati saham AUTO dengan target Rp 2.550 per saham dan stoploss Rp 2.000 per saham. Sementara itu, saham ASII dalam jangka menengah ditargetkan berada di posisi Rp 5.500 dan stoploss di level Rp 4.800 per saham.

Adapun Miftahul menyampaikan bahwa pihaknya tetap memilih ASII sebagai saham prioritas lantaran pangsa pasarnya yang luas dan produk baru yang terus diperkenalkan. Dus, ia  merekomendasikan saham ASII dengan target harga Rp 5.500 per saham dan saham AUTO dinilai menarik untuk dikoleksi dengan target Rp 2.220 per saham. (*)