Berita Economy & Industry

Astra Financial: Pameran Otomotif GIIAS 2025 Momen Penting Menaikkan Penjualan

INEWS— Astra Financial menilai pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 sebagai salah satu momentum penting untuk menggerakkan pasar otomotif yang saat ini sedang lesu. Tahun 2024 lalu, total transaksi dari sektor pembiayaan dalam pameran tersebut mencapai lebih dari Rp 20 triliun.

“Harapannya adalah dengan kehadiran Astra Financial di GIIAS, kita bisa menawarkan berbagai program menarik yang dapat menggaet masyarakat untuk membeli. Mungkin masyarakat menunda pembelian, tapi setelah melihat program yang menarik mereka akan langsung melakukan pembelian,” kata Rudy Chen, Vice President Director in Charge Astra Financial 2, di Jakarta, Rabu 16 Juli 2025.

Selain memberikan beragam program pembiayaan kendaraan baru, pasar mobil bekas dan mekanisme tukar tambah juga menjadi perhatian. Sebab dua skema tersebut dianggap sesuai dengan kebutuhan konsumen di tengah situasi ekonomi belum sepenuhnya stabil.

“GIIAS 2025 menjadi momen penting bagi kami untuk tetap berkontribusi di tengah dinamika pasar otomotif saat ini. Jadi kita bicara mobil baru, kita juga ada mobil bekas, multiguna dan lain sebagainya,” kata Rudy.

Ia berharap ada konsumen baru yang melakukan pembelian. Sebab, angkanya cukup besar yang dapat membantu mendongkrak angka penjualan mobil secara nasional. “Tentu kita perkuat dulu basis pelanggan kita yang sudah ada, seterusnya ada kita bagaimana kita memperluas jangkauan kita ke calon pelanggan baru, dan tentu yang sangat penting juga kita tetap menjaga prinsip mitigasi risiko dan operational excellence,” katanya.

Sepanjang semester pertama tahun ini terjadi tren penjualan mobil nasional turun selama semester pertama 2025. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), sepanjang Januari-Juni tahun ini whole sales sebesar 374.740 unit. Dibanding periode yang sama tahun lalu, angka tersebut turun sebesar 8,6 persen yang mencatatkan 432.453 unit.  “Untuk whole sales itu turun 5,49 persen. Nah ini tak terlepas dari kondisi ekonomi global dan nasional yang kita tahu semua ini menantang, sehingga berdampak pada daya beli masyarakat,” kata Rudy. (*)