Berita Economy & Industry

Bank Indonesia: Indeks Manufaktur Menguat

JAKARTA – Kinerja indeks manufaktur berdasarkan Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI) pada kuartai kedua 2022 tumbuh dibanding periode sebelumnya. Meski begitu, indeks tersebut tak tercermin dari sisi produksi industri otomotif yang turun akibat kekurangan pasokan mikrocip.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohannes Nagoi mengatakan bahwa sebenarnya industri otomotif menunjukkan tren positif. “Tapi permasalahan utama adalah kami betul-betul shortage dalam suplai semikonduktor. Jadi ini agak terhambat,” katanya seperti dikutip BISNIS.COM, Kamis 14 Juli 2022. 

Ia menjelaskan seharusnya penjualan kendaraan bermotor roda empat bisa lebih tinggi. Akan tetapi, kelangkaan semikonduktor menjadi momok. Kendala tersebut diakuinya bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga secara global. Tapi ia melihat tren otomotif masih positif karena ekonomi Tanah Air terus bergulir. “Misalnya permintaan truk ataupun kendaraan komersil juga cukup tinggi untuk pertambangan dan segalam macam. Cuma barangnya yang tidak ada,” jelasnya. 

Ia mengatakan bahwa pelaku industri sangat butuh pasokan semikonduktor karena permintaan masyarakat terhadap mobil cukup tinggi. “Juni harusnya harusnya bisa lebih tinggi. Cuma produksinya saja yang kurang,” katanya.

Berdasarkan data GAIKINDO, produksi otomotif untuk semua kategori pada kuartal kedua 2022 sebanyak 287.019 unit. Angka tersebut turun 22,69 persen dari periode sebelumnya, yaitu 371.266 unit. Tapi dibanding kuartal kedua 2021 angka saat ini naik 11,42 persen. Pada momen tersebut produksi 257.597 unit. 

PMI BI pada kuartal kedua 2022 tercatat 53,61 poin. Angka tersebut lebih tinggi dari posisi kuartal pertama 2022 sebesar 51,77 poin. (*)