Bahan Bakar & Emisi Berita

Biosolar 20 Unjuk Kebolehan Menempuh Perjalanan Jakarta-Medan

biodiesel20

JAKARTA— Pemerintah melakukan road show dan sosialisasi penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar untuk mobil bermesin diesel. Enam unit mobil berangkat dalam road show yang berangkat dari Jakarta pada Senin 19 Oktober 2015. Road show berlangsung hingga awal November 2015 menuju Pulau Sumatra, menyusuri Lampung, Sumatra Selatan, Jambi, Sumatra Barat, Riau, Sumatra Utara, dan kembali ke Jakarta.

Program Pemerintah RI menjadikan minyak sawit sebagai bahan bakar untuk mobil bermesin diesel kian mendekati pelaksanaan. Uji coba dan sosialisasi sudah dilakukan beberapa pihak yang ikut dalam program tersebut. Mereka antara lain Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Asprobi), Hino, serta industri mobil lain yang bernaung dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), akademisi (Institut Teknologi Bandung, ITB).

Pemanfaataan minyak sawit sebagai bahan bakar mesin diesel mobil pada saat ini berlangsung dengan cara lebih dulu dicampur dengan minyak solar. Perbandingan pencampurannya 20% minyak sawit dan 80% minyak solar. Dalam program ini, hasil pencampuran tersebut dinamai Biosolar 20 (B20). Produksi Biosolar dilakukan oleh Perum Pertamina.

Di masa datang, campuran minyak sawit akan terus ditingkatkan bertahap. “Setelah B20, nanti akan memproduksi B30,” kata Bayu Krisnamurti, Direktur Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPS).

BPDPS berperan menyediakan dana produksi Biosolar ini. Menurut Bayu, BPDPS sanggup mengawal program Biosolar ini hingga dalam jangka panjang. Ia ingin meyakinkan produsen mobil dan konsumen mobil bahwa Biosolar sudah pada tahap praktek penggunaan, bukan lagi sekadar uji coba.

“Dengan produksi sawit di Indonesia yang melimpah, serta dukungan dana yang juga berasal dari hasil penjualan minyak sawit, maka produksi Biosolar akan terjamin berlangsung seterusnya. This renewable energy is here to stay,” kata Bayu.