JAKARTA— Bisnis ban di Indonesia masih tumbuh seiring meningkatnya penjualan kendaraan bermotor. Makin padatnya populasi kendaraan membuat produsen ban terus mengerek kapasitas produksi mereka. Mengutip Kontan.co.id, Senin (23/4/2018) Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) Uthan A Sadikin mengatakan, saat ini pasar ban domestik cukup bergantung pada kondisi penjualan mobil maupun sepeda motor. “Kalau penjualan mobil dan motor meningkat tentu penjualan ban juga ikut naik,” katanya, Ahad 22 April 2018.
Apalagi saat ini produksi ban baik motor maupun mobil mayoritas sudah diserap oleh pasar dalam negeri. “Misalnya yang original equipment manufacturer(OEM) itu sudah banyak memakai ban produksi lokal,” katanya.
Agar bisa memenuhi pasar, MASA sempat merilis ban merek Corsa Platinum V Series untuk pasar OEM sepeda motor underbone dan matik. Hanya saja, Uthan tak merinci pabrikan motor mana yang memakai ban MASA tersebut. Yang jelas produk ban motor ini ikut mendorong pendapatan 2017. Periode ini, pendapatan bersih PT Multistrada mencapai 280 juta dolar AS, naik 22 persen jika dibandingkan dengan 2016 sebesar 229 juta dolar AS. Sementara itu, penjualan ban domestik MASA naik 15 persen, dari 80 juta dollar AS di 2016 menjadi 92 juta dollar AS di 2017.
Angin segar juga dirasakan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Perusahaan ini meluncurkan produk ban truck and bus radial (TBR) guna menggenjot penjualan domestik. Perusahaan ini melihat, naiknya permintaan kendaraan komersial di Indonesia bisa menumbuhkan pasar ban nasional. Gajah Tunggal sempat melakukan perubahan merek produk dari yang semula GT Radial menjadi Giti. “Untuk produk dan kualitas tidak ada perbedaan, hanya melakukan brand transitions,” kata Direktur Corporate Communication dan Hubungan Investor PT Gajah Tunggal Tbk Catharina Widjaja seperti dikutip Kompas.
Strategi lain, Gajah Tunggal memperkenalkan dua produk ban light truck radial (LTR). GJTL juga berencana meningkatkan kapasitas produksi ban TBR dari semula 2.000 ban per hari, bakal naik menjadi 3.500 ban per hari. Manajemen Gajah Tunggal ingin memanfaatkan lonjakan kapasitas produksi di pabriknya untuk mengisi permintaan ban di pasar domestik maupun mancanegara. Mengintip materi paparan publik 12 Desember 2017, ban TBR berkontribusi 5 persen terhadap total penjualan GJTL sepanjang sembilan bulan 2017, yang mencapai Rp 10,81 triliun. Kontribusi penjualan ban TBR lebih baik dari karet sintetis 3 persen dan kain ban 2 persen. (*)