Berita Economy & Industry

BYD dan VinFast Jadi Angin Segar buat Pasar Mobil Indonesia

DETIK—  Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara mengatakan industri otomotif masih ada harapan untuk mencapai target penjualan tahun 2024. Apalagi, industri otomotif Indonesia kehadiran beberapa merek baru. Merek baru yang sudah resmi meluncur di Indonesia adalah BYD asal China dan VinFast asal Vietnam.

“Pengaruhnya (dari kehadiran merek baru) ada pasti. Dan kemudian ada tawaran baru. Konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan lagi kan. Ini harapannya ada dua sisi, pilihannya banyak, tapi juga kemudian (dapat berdampak pada) peningkatan jumlah penjualan,” kata Kukuh beberapa pekan lalu.

Sementara itu, banyak faktor yang membuat penjualan mobil menurun pada awal 2024. Tren penurunan penjualan kendaraan ini sudah dirasakan sejak September 2023. “Banyak ya (faktornya), panjang. Jadi kalau kita lihat indikasinya kan berawal di bulan September. Di September kan turun, Oktober juga turun, padahal Agustus kan baru pameran GIIAS.Tapi ternyata September turun,” kata Kukuh.

Salah satunya adalah kredit kendaraan yang diperketat. Padahal, mayoritas pembeli mobil di Indonesia memilih skema kredit. Sekitar 80 persen orang beli mobil kan pakai kredit. Begitu (kredit) diketatkan kemudian orang ngerem pembelian kendaraan bermotor. “Ditambah lagi kemudian karena ada pengetatan dan juga ada indikasi kalau nggak salah info dari perbankan bahwa NPL (non-performing loan, kredit bermasalah) juga ada kecenderungan naik, begitu NPL naik kan semakin diperketat. Semakin diperketat semakin sedikit orang beli mobil. Efek berantai,” kata Kukuh.

Ditambah lagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan. “Kondisi ekonomi kita sedikit turun walaupun masih di kisaran lima persen,” kata Kukuh. (*)