Berita Economy & Industry

BYD Susul Wuling, DFSK, Seres, Chery, Neta Masuk Pasar Mobil Listrik RI

KONTAN— Mobil listrik China makin menunjukkan eksistensinya di pasar otomotif Tanah Air. Baru-baru ini merek Build Your Dreams (BYD) masuk pasar mobil Indonesia. Sebelum BYD, beberapa merek China telah hadir di pasar mobil listrik dalam negeri. Di antaranya adalah Wuling Motors, DFSK, Seres, Chery, dan Neta.

BYD Hdir dengan tiga model mobil listrik yakni Seal, Atto3, dan Dolphin. Tapi BYD belum mengumumkan harga tiga model mobil listrik tersebut.

Ketua I Gabungan Industri Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Jongkie Sugiarto mengatakan menyambut baik seluruh merek yang masuk ke pasar otomotif nasional. Dia mengatakan bahwa merek-merek China mampu bersaing secara di pasar mobil listrik Indonesia. “Persaingan pasar mobil listrik makin ketat, tapi ini bagus untuk konsumen karena mereka makin banyak pilihan,” kata dia, Minggu 28 Januari 2024.

Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani mengatakan, Wuling mengandalkan model Air ev untuk mengatrol penjualan Wuling Motors. Sampai akhir 2023, kontribusi Air ev terhadap total penjualan Wuling mencapai 33 persen. Wuling siap memperkuat penjualan mobil listriknya di Indonesia memasuki 2024. Hal ini seiring diluncurkannya model baru BinguoEV pada pertengahan November 2023. “Jumlah SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) Binguo EV sampai awal Januari 2024 mencapai lebih dari 3.300 unit,” kata dia.

Dian menambahkan, Wuling berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi melalui produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekaligus mengembangkan ekosistem mobil listrik bersama banyak pihak.

Sementara itu, Chery Sales Indonesia mengusung mobil listrik Chery Omoda 5 EV yang sampai akhir 2023 mencatatkan 400 SPK. Model ini akan diproduksi langsung di pabrik PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi (Jawa Barat) mulai awal 2024. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 600 unit per bulan. “Alokasi produksi untuk Omoda 5 EV akan disesuaikan dengan permintaan pasar,” kata Qu Jizong, Executive Vice President Chery Sales Indonesia.

Chery percaya diri Omoda 5 EV dapat bersaing kompetitif di pasar otomotif nasional. Saat ini, Chery berupaya meningkatkan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 40 persen sehingga memenuhi syarat mengikuti program insentif PPN 10 persen dari pemerintah. “Kami yakin insentif tersebut akan meningkatkan daya saing Omoda 5 EV di Indonesia,” kata dia.

Pengamat Otomotif Bebin Djuana mengatakan, merek-merek mobil listrik China sudah mulai diakui pasar global dari segi inovasi teknologi, fitur, dan desain. Produsen asal China juga umumnya mampu menekan biaya produksi secara efisien sehingga harga mobil listriknya relatif lebih murah di pasar. “Yang dibutuhkan mobil listrik China sekarang adalah pembuktian daya tahan dan keandalannya,” kata dia. (*)