JAKARTA— Berdasarkan data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) total ekspor mobil utuh (completely built up, CBU) Januari-September 2018 mencapai 187.752 unit. Jumlahnya naik 10,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 170.059 unit.
Daihatsu memimpin dengan 4.387 unit, naik 42,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 59.012 unit. Toyota menjadi pengekspor terbanyak kedua dengan angka 69.131 unit, turun 20,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 86.481 unit.
Suzuki di tempat ketiga dengan kontribusi ekspor sebanyak 18.202 unit, turun 9,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 20.072 unit. Mitsubishi Motors yang melakukan ekspor perdana Mitsubishi Xpander ke Filipina menjadi pengkespor terbanyak keempat dengan angka 12,261 unit.
Hino menyumbang ekspor sebanyak 2.055 unit, naik 19,5 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 1.720 unit. Sedangkan ekspor Hyundai mengalami penurunan sebesar 28,8 persen tahun ini dengan angka 1.716 unit dibanding tahun sebelumnya sebesar 2.410 unit.
Untuk ekspor terurai (completely knocked down, CKD) Januari-September 2018, Toyota memimpin dengan angka 32.040 unit, turun 8,5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 35.000 unit. Suzuki menempati peringkat kedua terbanyak dengan angka 28.920 unit, naik 14,5 persen dibanding ekspor tahun sebelumnya sebesar 25.248 unit.
Toyota merajai ekspor dalam bentuk komponen pada Januari – September 2018 dengan jumlah 62.968.001 unit, naik 9,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 57.636.561 unit.
Ekspor komponen Hino terbanyak kedua dengan ekspor 655.309 unit, naik tiga persen dari tahun sebelumnya sebesar 636.396 unit. Suzuki di tempat ketiga dengan angka 540.264 unit, naik 45,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 371.433 unit. Ekspor komponen Honda turun 6,6 persen dari sebelumnya 551.454 unit menjadi 514.998 unit. (Tempo)