Berita

GAIKINDO Ingin agar Presiden Terbitkan Insentif bagi Industri Otomotif

JAKARTA— Gabungan Pengurus Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi), membicarakan soal insentif khusus bagi industri otomotif berupa keringanan pajak (tax holiday).

Pertemuan berlangsung di Jakarta pada 13 Oktober 2015. Industri memerlukan tax holiday untuk menguatkan struktur industri, agar industri komponen dalam negeri bisa berkembang. Hingga saat ini industri komponen otomotif di Indonesia hanya berkisar 600 perusahaan. Sebagai perbandingan, Thailand memiliki 2.000 perusahaan.

Kepada Presiden, GAIKINDO juga menyampaikan pentingnya Indonesia untuk meningkatkan kemampuan laboratorium uji menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Peningkatan kemampuan laboratorium uji meliputi alat uji, sistem, dan sumberdaya manusia sangat penting, sehingga uji kendaraan tak perlu dilakukan di luar negeri cukup di dalam negeri untuk mempersingkat waktu dan menekan biaya.

Presiden Jokowi menanggapi dengan baik usulan tersebut. Presiden sangat serius untuk bisa mendukung kemajuan industri otomotif di Tanah Air.

Pada saat ini kapasitas produksi mobil di Indonesia sudah mencapai 1,9 juta unit. Hingga Agustus 2015 industri otomotif Indoensia telah diproduksi 740 ribu unit mobil. Ekspor mobil dari Indonesia pada 2014 mencapai 200 ribu unit.

Tenaga kerja di sektor otomotif hingga rantai perdagangannya dari hulu ke hilir mampu menyerap 1,3 juta tenaga orang. Penjualan di pasar domestik pada 2014 mencapai 1,2 juta unit mobil. Pada 2015 diperkirakan pasar domestik turun 19 persen, sekitar 950 ribu hingga 1,2 juta unit unit mobil.

Sektor otomotif mampu memberikan kontribusi Rp 70 triliun bagi pendapatan pemerintah pusat dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPNBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah). Kontribusi sektor otomotif terhadap pemerintah daerah dari bea balik nama dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) seluruhnya berkisar Rp 31 triliun.

Untuk meningkatkan pasar dalam negeri perlu restrukturisasi tarif PPNBM khususnya untuk sedan kecil dan sport utility vehicle (SUV). Presiden bisa meninjau ulang angka pajak tersebut, agar harga sedan kecil bisa bersaing hingga penjualannya pun bisa meningkat di Indonesia. GAIKINDO berharap mobil dengan model tersebut bisa dirakit di Indonesia untuk mendorong ekspor.

GAIKINDO melihat masih adanya bahan baku bea masuk antidumping yang di antaranya belum diproduksi di Indonesia. Peningkatan ekspor bisa dilakukan dengan cara tak mengenakan bea masuk untuk komponen produk-produk yang akan diekspor sehingga harga kendaraan yang akan diekspor bisa lebih kompetitif.