Berita Economy & Industry

GAIKINDO: Jangan Berpuas Diri sebagai Pasar Terbesar Otomotif Domestik

JAKARTA— Indonesia menjadi pasar yang empuk bagi industri otomotif di Kawasan Asia Tengara (ASEAN). Di satu sisi Indonesia mendominasi pasar domestik penjualan mobil di Asia Tenggara. Namun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) berharap Indonesia tak hanya jago di domestik, tapi juga bisa berbicara banyak di pasar ekspor.

“Di antara negara-negaar ASEAN, pasar terbesar adalah Indonesia dengan 35 persen. Saya mendukung pernyataan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Putu Juli Ardika bahwa kita harus menjadi trendsetter dunia (dalam hal ekspor),” kata Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara seperti dikutip Detik dalam diskusi Kesiapan Industri Otomotif Menuju Era 4.0 di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu 4 Desember 2019.

Menurut Kukuh, pendulum industri otomotif dunia kini mengarah ke negara-negara Asia. Selain India dan China, negara-negara di ASEAN seperti Indonesia, juga bisa mengambil kesempatan ini untuk menggenjot pasar ekspor. “Negara-negara di Eropa sudah mengalami perlambatan jumlah penjualan mobil, sehingga potensi pasar otomotif dunia bergeser ke Asia, tepatnya India, China, dan Asia Tenggara. Perlpemetaan kembali, agar kita tak hanya jago kandang. Tak hanya jualan domestik,” kata Kukuh.

GAIKINDO mengatakan ekspor mobil rakitan Indonesia di tahun 2019 ini meningkat 29 persen. Mobil-mobil buatan Indonesia sudah diekspor ke 80 negara tujuan, di berbagai dunia. Kukuh mengatakan, GAIKINDO akan terus mengusahakan supaya negara tujuan ekspor ditambah.

Menilik data GAIINDO, sepanjang Januari-Oktober 2019, Indonesia mencatat angka ekspor mobil utuh (completely built up, CBU) sebanyak 275.364 unit dan angka ekspor mobil dalam kondisi terurai (completely knocked down, CKD) sebanyak 397.885 unit. Dibanding periode yang sama di 2018, angka kenaikan ekspor CBU sebesar 29 persen dan ekspor CKD tumbuh sebesar 483 persen.

“Ekspor sedang diusahakan (tambah negara tujuan). Saat ini sudah ada 80 negara. Pemerintah kemarin juga sudah berkunjung ke beberapa prinsipal, karena ini harus kolaborasi juga. Kita minta tahun ini, bisa nggak ditingkatkan? Kalau sekarang 80 negara bisa nggak naik jadi 90 atau 100,”kata Kukuh.

GAIKINDO juga mengupayakan penambahan tipe mobil untuk memperbanyak pilihan. “Kalau sekarang ada 18 tipe yang diekspor, bisa nggak ditingkatkan menjadi 25 atau 30 tipe misalnya? Baik untuk konsumen Indonesia maupun ekspor,” katanya. (Foto: Truckmagz)