Berita Economy & Industry

GAIKINDO Merevisi Target Penjualan Mobil Baru 2025 Menjadi 780 Ribu Unit

KATADATA— Pasar mobil baru di Indonesia saat ini sangat bergejolak. Sejak awal tahun 2025 ada beberapa rintangan yang menghadang pasar kendaraan roda empat di dalam negeri. Kondisi ini mendorong Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memutuskan merevisi target total penjualan mobil sepanjang 2025.

“Sudah diputuskan (revisi target penjualan mobil baru), proyeksi tahun 2025 menjadi 780 ribu unit,” kata Jongkie D Sugiarto, Ketua I GAIKINDO, Selasa 2 Desember 2025.

Jongkie tak menjelaskan mengenai keputusan tersebut. Termasuk mengapa mereka memilih angka di atas. Sebelumnya Jongkie mengatakan bahwa GAIKINDO bakal merevisi target penjualan kendaraan roda empat anyar setelah pameran otomotif Permata Bank-GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 di Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang (Banten) 21 – 30 November lalu. “Beberapa hari lalu (keputusan revisi dibuat), waktu ada GJAW 2025,” kata Jongkie.

Sampai pada Oktober 2025 penjualan retail (dari dealer ke konsumen) mobil baru di dalam negeri mencatat angka 660.659 ribu unit. Angka di atas masih jauh dari target sebelumnya. Sebab beberapa waktu lalu GAIKINDO menargetkan penjualan 850 ribu unit sampai 900 ribu unit. Tapi tersebut cukup sulit buat dicapai. Mengingat kinerja pasar mobil di dalam negeri sedang turun.

Pada pertengahan tahun 2025 kinerja pasar mobil baru sempat turun cukup dalam. Whole sales dari agen pemegang merek (APM) ke dealer pada April 2025 sebanyak 52.369 unit. Lalu sempat menguat pada Mei 2025 sempat menguat ke 60.847 unit. Namun turun lagi pada Juni sebanyak 58.338 unit. Whole sales membaik pada Juli 2025 sebanyak 60.878 unit. Pada Agustus 2025 membukukan penjualan 61.777 unit, dan kembali meningkat di September sebanyak 62.077 unit. Pada Oktober 2025 whole sales menguat lagi sebanyak 74.019 unit.

Berangkat dari data di atas, GAIKINDO memutuskan untuk merevisi target penjualan mobil baru sepanjang 2025. Apa lagi kondisi pasar maupun ekonomi di dalam negeri belum sepenuhnya pulih. Jadi cukup sulit bila tetap ingin mencapai 850 ribu unit hingga 900 ribu unit sampai akhir tahun. (*)