Berita Economy & Industry

GAIKINDO: Penjualan Mobil Tahun Ini Berat Tercapai

JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengakui bahwa target penjualan mobil nasional tahun ini sangat berat dicapai. Sebelum ini GAIKINDO sempat membuat target penjualan yang berada di angka 600 ribu unit. Tapi ternyata pandemi virus corona alias Covid-19 di Tanah Air berpengaruh amat panjang terhadap industri otomotif, baik dalam hal produksi maupun penjualan (operasional dealer). 

Di samping itu, Indonesia juga resmi memasuki resesi setelah ekonomi nasional di dua kuartal berturut mengalami kontraksi, yakni minus 5,32 persen selama kuartal kedua 2020 dan minus 3,49 persen pada kuartal ketiga 2020. “Namun target sampai akhir tahun ini belum berubah walau patut diakui agak berat karena hanya tersisa dua bulan lagi. Apalagi biasanya Desember kecenderungan konsumen menunda pembelian,” kata Kukuh Kumara, Sektretaris Umum GAIKINDO dalam webinar Diskusi Virtual Industri Otomotif, Kamis 12 November 2020, seperti dikutip Kompas.

Berdasarkan proyeksi terikini oleh GAIKINDO, tahun 2020 ini penjualan mobil akan berhenti di kisaran angka 525 ribu unit atau selisih 75 ribu unit dari target. “Banyak upaya yang telah dilaksanakan baik dari ranah pemerintahan maupun produsen untuk mempercepat peningkatan industri kendaraan bermotor. Diperkirakan di 2020 berada di angka itu,” kata Kukuh.

Secara kumulatif penjualan retail mobil (dari dealer ke konsumen) selama sembilan bulan berjalan tahun ini baru berhenti di angka 407.830 unit atau minus 53,6 persen dari pencapaian tahun lalu, 759.938 unit. Sementara untuk penjualan wholesales 

(dari pabrik atau distributor ke dealee) sepanjang Januari sampai September 2020 melemah 49,3 persen yakni dari 755.094 unit tahun sebelumnya menjadi 372.046 unit. 

Selain itu, dalam materi yang dipaparkan Kukuh juga mengungkap proyeksi GAIKINDO produksi mobil di dalam negeri hanya mencapai 775 ribu unit hingga akhir 2020. Padahal tahun lalu produksi mampu menyentuh 1,289 juta unit. 

“Semoga pertumbuhan penjualan mobil yang terjadi sejak Juli 2020 bisa dipertahankan dan semakin membaik sehingga mampu mencapai target tahunan. Pada 2021, kita harapkan sudah kembali normal meski nampaknya butuh sedikit waktu,” kata Kukuh. “Kita harus siap-siap untuk lari marathon menjaga performa tersebut,” tambahnya. (*)