Berita Economy & Industry

GAIKINDO: Soal Pasar Mobil Listrik, Harga Harus Terjangkau

KONTAN— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mendukung upaya pemerintah mempercepat pengembangan ekosistem mobil listrik nasional. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berambisi besar di sektor kendaraan listrik.

Khusus untuk mobil listrik, pemerintah menargetkan populasinya menyentuh 400 ribu unit pada 2025 dan tumbuh lagi menjadi 1 juta unit pada 2035 mendatang. Pemerintah menghitung, Indonesia bisa berhemat 12,5 juta barel bahan bakar minyak (BBM), setara 4,6 juta ton karbon dioksida (CO2).

Total, hingga Juli 2023 terdapat 18.300 unit mobil listrik yang terdaftar Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT). Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto mengatakan, target besar tersebut bukan mustahil tercapai mengingat era kendaraan listrik merupakan suatu keniscayaan secara global. Untuk merealisasikan target tersebut, GAIKINDO menekankan pentingnya kehadiran mobil-mobil listrik dengan harga yang bisa lebih murah dibandingkan mobil konvensional.

“Harus segera ada mobil listrik dengan desain sesuai keinginan atau kebutuhan masyarakat Indonesia yang harganya terjangkau,” kata dia, Jumat 8 September 2023.

Saat ini, sebagian besar mobil listrik yang beredar di pasar Indonesia harganya masih lebih mahal ketimbang harga mobil bertenaga bensin. Pemerintah sudah menggulirkan kebijakan insentif berupa pemotongan pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen. Namun hasilnhya baru dua produsen mobil listrik saja yang berhak mendapat insentif tersebut.

Selain itu, GAIKINDO juga mengingatkan bahwa investasi pengembangan infrastruktur charging station harus ditingkatkan. Penambahan jumlah charging station patut dilakukan dengan cepat dan tersebar di berbagai daerah seiring dengan melonjaknya volume mobil listrik di jalan. (*)