Berita Economy & Industry

GIAMM: Industri Komponen Otomotif Prospektif meski Skema Insentif PPnBM Berubah

JAKARTA— Kondisi pasar otomotif yang makin positif membawa optimisme bagi pelaku industri komponen otomotif nasional di tahun 2022. Hamdani Dzulkarnaen Salim (Ketua Umum Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor, GIAMM) mengatakan, harapan untuk pertumbuhan pasar otomotif yang lebih baik jelas tetap terbuka.

Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) otomotif di tahun 2022 ini memang tak sebesar tahun sebelumnya. Namun itu diharapkan tetap menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat. Industri komponen otomotif dipercaya tetap akan kecipratan efek positif dari diperpanjangnya insentif PPnBM tersebut. “Utilitas pabrik komponen otomotif diperkirakan meningkat dibandingkan tahun lalu, tetapi masih di bawah level tahun 2019,” kata Hamdani, Senin 7 Februari 2022 seperti dikutip KONTAN.

Pada tahun 2022 ini pemerintah menerapkan insentif PPnBM 100 persen hanya untuk mobil jenis Low Cost Green Car (LCGC). Persentase insentif ini akan berkurang secara bertahap hingga akhir kuartal keempat 2022. Insentif PPnBM juga diberikan pada mobil di kisaran harga Rp 200 juta sampai Rp 250 juta sebesar 50 persen. Namun, memasuki kuartal kedua 2022 nanti konsumen harus menanggung penuh PPnBM atas pembelian mobil di kategori tersebut.

Hamdani menambahkan, tahun ini tantangan berupa kelangkaan material pembuatan komponen otomotif masih terjadi. Harga material tersebut juga berpotensi naik akibat pasokannya yang tersendat. Para pelaku industri komponen otomotif pun harus berusaha lebih keras untuk mencari material yang harganya masih kompetitif sekaligus menerapkan proses produksi yang seefisien dan sehemat mungkin.  “Harga naik itu menjadi pilihan terakhir, mengingat kompetisi dalam dan luar negeri sangat ketat,” kata dia. (*)