Berita Economy & Industry

GIAMM: Industri Komponen Otomotif Terancam Dampak Mobil Listrik

JAKARTA— Transisi dari mobil mesin bakar internal (internal combustion engine, ICE) berbahan bakar minyak (BBM) menuju mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle, BEV) berdampak pada berkuranya jumlah komponen yang digunakan pada mobil. Sejalan dengan itu, industri komponen harus menyesuaikan dengan era kendaraan listrik. 

Hamdhani Dzulkarnaen Salim (Ketua Umum Gabungan Industri Alat-Alat Mobil, GIAMM) mengatakan, penggunaan mobil listrik merupakan tantangan yang besar. Menurut dia, era mobil listrik adalah sesuatu yang baru. Jadi, industri terkait juga harus menyesuaikan diri. 

Ia memperkirakan sekitar 47 persen perusahaan komponen yang menjadi anggota asosiasinya akan kena dampak akibat transisi menuju mobil listrik dalam skala cepat. ”Dari sisi industri komponen, nantinya akan ada komponen otomotif yang tak terpakai, ada yang tetap terpakai. Dan komponen terpakai namun harus ada menyesuaikan,” kata Hamdani dalam Webinar “Quo Vadis Industri Otomotif di Era Elektrifikasi,” Kementerian Perindustrian, Jumat 15 Oktober 2021 seperti dikutip KOMPAS.

“Ini terutama perusahaan yang yang memproduksi mesin dan ribuan komponen di dalamnya, kemudian produsen transmisi juga akan terpengaruh,” kata dia.  

Hamdhani yang juga menjabat Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk itu mengatakan, komponen otomotif yang paling terdampak dari peralihan elektrifikasi ini adalah mesin, transmisi, oil supply, termasuk tangki bensin dan sistem exhaust valve. Adapun komponen rem, sistem elektronik, drive train, AC dan kompresor hingga ban masih akan tetap digunakan untuk mobil listrik. (*)