Berita

Honda Brio Satya “Made in Indonesia” Siap Ekspor ke Vietnam dan Filipina

JAKARTA— Produsen mobil Honda di Indoensia PT Honda Prospect Motor (HPM) akan mengekspor Brio generasi terbaru buatan Indonesia ke Filipina dan Vietnam mulai April 2019. Upacara ekspor akan berlangsung pada 26 Maret 2019 berbarengan dengan perayaan 20 tahun usia HPM di Indonesia. “Setelah itu ekspor bertahap,” kata Marketing & After Sales Service Director HPM Jonfis Fandy di Sentul, Jawa Barat, Rabu (20/3) seprti dikutip CNN Indonesia.

Menurut Jonfis, dua varian untuk memenuhi pasar luar negeri, yaitu RS dan Satya. Dijelaskan Jonfis nama Satya akan dihilangkan dan diganti dengan julukan lain, sebab titel ‘Satya’ cuma untuk pasar otomotif dalam negeri mengikuti ketentuan regulasi mobil harga terjangkau dan ramah lingkungan (low cost green car, LCGC)). “Spek LCGC juga sama saja tidak berubah. Tapi penyesuaian hanya Honda RnD yang tahu. Mungkin untuk fitur lain mereka boleh pilih atau enggak. Tapi basic mirip-mirip,” kata Jonfis.

Disampaikan Jonfis, dua negara, yaitu Filipina dan Vietnam yang menjadi negara tujuan ekspor karena memiliki kesamaan karakter konsumen dengan Indonesia. Jonfis menuturkan bahwa sejak diluncurkan pada Agustus 2018 Brio mendapat animo cukup besar dari konsumen di kedua negara tersebut.  Penjualan Brio diklaim terus meningkat terutama pada dua bulan pertama 2019. Untuk periode Januari dan Februari diketahui penjualan Brio mencapai 12.477 unit. Sedangkan varian Satya berhasil memimpin pasar ‘mobil murah’ dengan angka penjualan sebanyak 9.486 unit. “Karena mobil kecil ini Vietnam, Filipina, Indonesia suka. Kami juga bisa ekspor mobil utuh (completely built up, CBU) karena setelah diluncurkan sukses,” katanya.

Untuk saat ini Jonfis mengatakan bahwa hanya Brio diproduksi lokal yang akan diekspor. Tidak ada model lain yang dipersiapkan CBU untuk memenuhi pasar otomotif luar negeri. Ia juga menyatakan bahwa HPM belum ada niat mengikuti jejak Honda Thailand yang lebih dahulu mengekspor kendaraan ke pasar Australia. Kondisi itu untuk menghindari ‘konflik’ antara Honda Indonesia dan Honda Thailand.

“Australia juga ketat ya banyak peraturan ini itu. Jadi selain sudah ada dari (Honda) Thailand, belum ada juga market Brio di sana,” kata Jonfis. (*)