BISNIS— PT Honda Prospect Motor (HPM) menilai mobil listrik belum bisa mengangkat penjualan di Indonesia. Menurut HPM ceruk pasar mobil listrik sangat sempit. Pasar otomotif Indonesia memang mulai didatangi oleh merek-merek mobil listrik baru. Namun ini tak serta merta diikuti meningkatnya pasar.
Padahal berkaca dari mobil low cost green car (LCGC) yang muncul pada 2013, penjualan mobil domestik langsung tancap gas menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Sales & Marketing and After Sales HPM Yusak Billy mengakui konsumen daripada produk elektrifikasi masih terbatas di sekitar Jakarta.
“Konsumennya lebih segmented untuk kepemilikan mobil kedua atau ketiga, serta sebagian besar konsumennya masih terbatas di area Jakarta,” katanya, Jumat 14 Juni 2024.
Sementara produk LCGC seperti Honda Brio memiliki segmen pasar untuk konsumen yang mencari mobil pertama atau first buyer. Jumlahnya pun lebih besar, dan tersebar sampai ke berbagai daerah di Indonesia. Honda mencatatkan penjualan mobil hybrid sebanyak 273 unit pada Mei 2024, naik 15 persen dibanding April 2024. Rinciannya untuk CR-V mencapai 251 unit, sedangkan Accord 22 unit.
“Penjualan mobil elektrifikasi pada Mei memang meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, kontribusinya terhadap total market masih 9,7 persen dengan 70 persen dari kendaraan elektrifikasi itu berasal dari Hybrid technology,” katanya.
Honda juga bersiap untuk menampilkan sebanyak lima produk elektrifikasi terbarunya pada pameran GAIKINDOIndonesia International Auto Show (GIIAS) pada 18-28 Juli 2024. INI sesuai dengan visi Honda secara global, yaitu net zero emission untuk semua aktivitas perusahaan pada 2050. (*)