LIPUTAN6— PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) kembali membuka Hyundai Academy Course 2025. Ini adalah sebuah program pendidikan vokasi yang telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraan. Dengan tagline “Driving Knowledge, Building Excellence”, program ini diselenggarakb untuk memperkuat keterampilan generasi muda Indonesia, khususnya dalam menghadapi perkembangan pesat industri otomotif modern.
Tahun 2025 ini, Hyundai Academy Course diikuti oleh 30 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Bekasi, serta 20 guru SMK dari Jawa Barat. Selama program berlangsung, para peserta akan mendapatkan pelatihan intensif langsung di pabrik HMMI dengan kurikulum berbasis industri. Langkah ini menjadi upaya nyata perusahaan untuk mencetak sumberdaya manusia (SDM) unggul yang siap terjun ke dunia kerja sekaligus mendukung pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air.
President Director HMMI Hyun Chul Bang menyampaikan Hyundai Academy Course merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung dunia pendidikan, membuka akses lebih luas bagi generasi muda untuk memperoleh keahlian. Kegiatan ini juga untuk memastikan adanya jembatan yang kokoh antara dunia pendidikan dengan dunia industri.
“Melalui Hyundai Academy Course, kami ingin menggerakkan dunia pendidikan dengan memberikan kesempatan terbaik bagi siswa dan guru SMK untuk memperoleh pengalaman belajar langsung di dalam ekosistem industri otomotif modern,” kata Hyun Chul Bang, dalam keterangan resmi, Sabtu 6 September 2025.
Program ini selain fokus pada pelatihan, juga membuka jalan menuju masa depan karier yang lebih cerah. Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah masing-masing, para peserta berkesempatan untuk direkrut langsung bekerja di HMMI. Selain itu, program ini juga menyediakan beasiswa kuliah penuh untuk jenjang srata satu (S1), sekaligus mendukung kesinambungan pengembangan talenta muda.
Selain bagi siswa dan guru, HMMI juga memberikan beasiswa kuliah kepada lima karyawan yang sebelumnya merupakan alumni Hyundai Academy Course generasi pertama dan kedua. Langkah ini menjadi bukti bahwa investasi perusahaan bukan hanya pada teknologi dan fasilitas, melainkan juga pada peningkatan kompetensi SDM yang menjadi penggerak masa depan industri otomotif Indonesia. (*)
