JAKARTA— Pemerintah menilai, industri otomotif yang ideal adalah yang banyak menggunakan komponen lokal. Dan sikap tersebut sudah diadopsi oleh industri otomotif di Indonesia. Industri ini kian memperbanyak lini produksi yang menggunakan komponen lokal.
Penggunaan komponen lokal berarti pula bahwa harus banyak industri pendukung otomotif di Indonesia. Untuk itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pemerintah mendorong perusahaan industri kendaraan bermotor untuk meningkatkan investasi dan memperdalam struktur industri. “Kami juga sampai kejar ke prinsipal di negara asalnya. Ini untuk menunjukkan keseriusan sekaligus menyakinkan mereka agar ekspansi,” kata Menteri pada saat meresmikan pabrik ketiga PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Karawang (Jawa Barat), Senin, 7 Maret 2016.
Pabrik Toyota seluas 20 hektar ini dibangun di atas lahan yang seluas 150 hektar ini untuk memproduksi mesin. Pabrik yang menelan investasi Rp 2,3 triliun ini akan menyerap tenaga kerja 1.000 orang. “Dibangunnya pabrik mesin, juga industri komponen dan pelibatan pelaku lokal menunjukkan industri kita semakin ideal, apalagi orientasinya juga untuk ekspor. Industri otomotif kita on the track dan naik kelas,” kata Menteri.
Menteri berharap agar langkah Toyota ini diikuti oleh agen pemegang merek (APM) lain untuk meningkatkan industrinya di Indonesia. Dengan begitu, mereka bisa menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan bermotor dan komponen. Baik itu untuk kebutuhan dalam negeri maupun tujuan ekspor ke depan.
Dengan pemasok lokal baru sebanyak 12 perusahaan, pabrik ini akan memproduksi mesin aluminium R-NR dengan bahan bakar bensin dan ethanol untuk kendaraan penumpang. Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai sebesar 80 persen. Tahun 2016 ini, rencananya akan diekspor 79 ribu mesin R-NR ke lima negara di kawasan Asia.
Sementara itu, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Masahiro Nonami, mengatakan bahwa kapasitas produksi pabrik ini sebesar 216 ribu unit per tahun. “Mesin buatan Karawang ini bukan hanya untuk pasar Indonesia, tapi juga pasar luar negeri,” kata Nonami.
Senior Managing Officer Toyota Motor Corporation Koei Saga mengatakan, ekspansi ini bisa menjadikan Indonesia sebagai negara produsen penting dan basis ekspor bagi produksi kendaraan dan mesin. Toyota telah berkomitmen menanam modal Rp 5,4 triliun tahun ini setelah tahun 2015 lalu menanam modal Rp 5 triliun. Dalam lima tahun sejak 2015 hingga 2019, total rencana investasi Toyota sebesar Rp 20 triliun. (*)