CNN— Pabrik Nissan di Indonesia berpeluang kembali beroperasi. Sinyal ini muncul setelah akuisisi 99,9 persen saham Nissan Motor Indonesia oleh Grup Indomobil melalui anak perusahaanya, yaitu National Assemblers (NA). Jusak Kertowidjojo (Direktur Utama Indomobil Sukses Internasional Tbk, IMAS), menyampaikan pihaknya kini sedang melakukan inventarisasi serta pengecekan untuk merealisasi rencana itu.
“Pabrik tersebut akan dihidupkan kembali. Saat ini sedang dilakukan inventarisasi dan pengecekan,” kata Jusak, Rabu 3 September 2025.
IMAS sebelumnya telah menyatakan sudah mengakuisisi NMI dari Nissan Motor Co Ltd. Akusisi dilakukan melalui anak usaha IMAS yaitu NA. Kegiatan ini membuat NA memegang kendali penuh melalui kepemilikan 99,9 persen saham NMI. NA merupakan perusahaan anyar yang terfokus pada perakitan dan telah memiliki pabrik di wilayah Purwakarta (Jawa Barat). Mayoritas saham perusahaan ini dimiliki IMAS. Akta jual beli saham ini telah ditandatangani pada 29 Agustus 2025.
Belum dipastikan apakah pabrik Nissan ini bakal digunakan untuk memproduksi mobil-mobil Nissan seperti sedia kala, atau digunakan untuk proyek lain. Jusak tak mengatakan produk perdana yang akan diproduksi semisal pabrik telah resmi beroperasi.
Pabrik Nissan di Indonesia telah tutup permanen sejak 2020, sebagai bagian dari strategi efisiensi global perusahaan. Sebelum benar-benar menutup pabrik, Nissan memulai efisiensi dengan memperkecil lini produksi sehingga perakitan hanya dibuat untuk mobil Datsun. Namun upaya ini tak bertahan lama dan pada akhirnya pabrik harus ditutup permanen.
Usai pabrik setop, Nissan tetap menjalankan bisnis di Indonesia dengan menjual mobil yang didatangkan utuh secara impor. Walau demikian ada satu model yang diproduksi di Indonesia, yaitu Livina. Livina tak diproduksi di pabrik Nissan, melainkan oleh rekan aliansinya di dalam negeri yaitu Mitsubishi. (*)