Berita Economy & Industry

Industri Otomotif Diperkirakan sasih Stagnan di 2021

JAKARTA— Pengamat transportasi senior sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai kinerja industri otomotif masih stagnan hingga tahun depan. Salah satu penyebabnya adalah kian turunnya daya beli masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19.

“Sekarang penurunan daya beli masyarakat jauh sekali. Orang jadi berfikir dua kali buat beli produk otomotif seperti mobil kan. Jadi pada 2021 nanti masih stagnan untuk industri otomotif ini,” katanya seperti dikutip Merdeka.com, Rabu 11 November 2020.

Dia mengatakan, hal ini tercermin dari lesunya penjualan mobil baru secara kuartalan maupun tahunan baik untuk pasar dalam negeri maupun untuk ekspor. Bahkan, mobil bekas masih cukup banyak yang belum laku di tahun ini.

Apalagi, banyak kota di Indonesia yang mulai mengembangkan sistem transportasi umum modern dan terintegrasi. Alhasil mulai masyarakat mulai melirik penggunaan transportasi umum, khususnya kaum urban. “Palembang sudah punya LRT kan, Jakarta dengan MRT, juga Bandung dan Surabaya dengan progres kereta cepat. Sehingga Ini pasti juga berdampak ke penjualan produk otomotif yang menurut,” katanya.

Selain itu, berkembangnya tren bersepeda juga turut mempengaruhi turunnya pembelian kendaraan bermotor. Mengingat saat ini sepeda juga digunakan sebagai alternatif transportasi untuk menunjang berbagai aktivitas keseharian masyarakat. “Jadi, ke depan saya pikir pemanfaatan sepeda ini akan lebih luas. Apalagi banyak kebijakan pemerintah juga yang ramah bagi pengguna sepeda,” katanya.

Maka dari itu, dia meyakini pemulihan sektor industri otomotif akan membutuhkan waktu sedikit lama, minimal dua tahun. Terutama bagi kendaraan pribadi di era kebiasaan baru ini. “Pulihnya industri otomotif ini akan bertahap. Tetapi, tergantung kondisi ekonomi negara juga ya,” katanya. (*)