Berita Economy & Industry

Industri Otomotif Indonesia Berharap dari Belanja Kementerian

JAKARTA— Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk mempercepat belanja kementerian, demi pemulihan ekonomi. Ia mengatakan itu dalam pidato di depan para menterinya Istana Kepresidenan, Jakarta, 18 Juni 2020 lalu. Namun, pihak Istana baru merilisnya pada Ahad sore 28 Juni 2020.  “Segera keluarkan belanja itu secepat-cepatnya karena uang beredar akan semakin banyak, konsumsi masyarakat nanti akan naik. Jadi belanja-belanja kementerian tolong dipercepat,” katanya.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohannes Nangoi merespons positif hal tersebut. Ini bisa jadi angin segar untuk sektor otomotif. “Belanja kementerian seperti pada infrastruktur, itu memicu yang namanya pembangunan, sehingga ada kebutuhan alat angkut, mudah-mudahan ada impak positifnya,” katanya sepeti dikutip Kumparan, Rabu 1 Juli 2020.

Sementara Direktur Sales dan Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (Fuso Indonesia) Duljatmono berharap perintah presiden tersebut segera direalisasikan.  “Angin segar. Tapi ini kan baru instruksi. Kami tunggu implementasinya. Kami harap itu bisa mendorong aktivitas ekonomi. Paling tidak kami punya harapan aktivitas ekonomi mulai bergerak, dan menstimulasi permintaan,” kata pria yang karib disapa Momon. 

Tanggapan positif juga diutarakan Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra. Walaupun dirinya menyebut dampaknya tidak dirasakan secara langsung. 

“Belanja pemerintah yang meningkat diharapkan GDP (gross domestic product) membaik. Sehingga daya beli naik, dan pasar mobil bisa lebih lebih baik pula,” katanya.Lalu terkait berapa lama imbas positifnya bisa dirasakan oleh pelaku industri otomotif, Amel menyebut harus melakukan studi terlebih dahulu.  “Harus tahu rencana pemerintah dahulu, berapa spending-nya, bagaimana sebarannya, dan bagaimana tahapan keluar dananya, baru bisa kami study impact ke potensi daya beli mobil,” tutur Amel. (*)