Berita Economy & Industry

Industri Serahkan pada Keputusan Pemerintah soal Insentif Otomotif

VOI— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengambil sikap menunggu keputusan pemerintah perihal insentif untuk industri otomotif di tahun 2026. Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto, mengatakan pihaknya tak ingin berspekulasi mengenai arah kebijakan. Ia menegaskan industri otomotif akan mengikuti apa pun keputusan pemerintah.

“Kita serahkan ke pemerintah apa yang terbaik buat kita. Industri otomotif, penjualan dan lain sebagainya,” ujar Jongkie Sugiarto pada wartawan di Tangerang (Banten), Selasa, 2 Desember.

Jongkie menambahkan, bentuk dukungan apa pun pada dasarnya tak menjadi masalah bagi pelaku industri. Bagi mereka, yang terpenting adalah pasar mobil baru dapat bergerak lebih hidup pada tahun mendatang.

Ia menyebut bahwa penyebutan istilah insentif atau skema lain tidak menjadi fokus utama selama kebijakan tersebut membantu pemulihan industri otomotif. GAIKINDO yakin pasti pemerintah memberikan keputusan yang terbaik. “Kita yakin pemerintah pasti memberikan yang terbaik untuk ini. Karena mereka juga tak mau industrinya terpuruk, selalu pesannya tak boleh PHK (pemutusan hubungan kerja), iya kan?” lanjut Jongkie.

Penjualan mobil baru di periode Januari-Oktober 2025 adalah 660.659 unit. Angka tersebut di bawah target yang ingin dicapai GAIKINDO. Sebab mereka bertekad ada 850 ribu unit sampai 900 ribu unit kendaraan roda empat terjual di 2025. Diprediksi, pasar otomotif tahun depan bakal lebih menantang, seiring belum ada kejelasan perihal insentif. (*)