Berita Economy & Industry Transportasi

Karoseri Laksana Targetkan 1.500 Bus, Tentrem Bidik Pasar Bus Palestina

SEMARANG— Perusahaan karoseri Laksana menargetkan memproduksi 1.500 bus tahun ini. Ini seiring dengan permintaan bus yang terus meningkat.

Direktur Teknis Stefan Amran mengatakan, produksi tahun ini meningkat dibandingkan produksi tahun lalu. “Tahun lalu kami produksi 1.200 unit, tahun ini rencananya 1.300 unit kalau bisa 1.500 unit,” kata Stefan, seperti dikutip Kontan beberapa saat lalu.

Hingga akhir Juni 2019 Laksana memproduksi sekitar 700 unit hingga 800 unit bus. Bus-bus yang mereka produksi banyak dibeli untuk kebutuhan pariwisata, antar kota, dan lainnya. Stefan mengatakan bus yang diproduksi memang sesuai dengan permintaan konsumen. Meski begitu, dia melihat permintaan bus terus membaik terutama dengan adanya tol Trans Jawa dan tol Trans Sumatra. “Adanya tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatra ini sangat mendukung industri bus di Indonesia,” katanya.

Tak hanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, Laksana juga mengekspor bus-busnya. Namun, jumlah yang mereka ekspor masih terbilang kecil. “Terus terang untuk memenuhi pasar di dalam negeri juga masih membutuhkan kapasitas yang lebih, tetapi untuk ekspor juga butuh kesiapan yang panjang,” katanya.

Tahun ini Laksana menargetkan akan mengekspor 20 unit bus. Angka ini turun dari tahun lalu yang sebanyak 40 unit. Stefan menjelaskan, adanya penurunan ekspor ini dikarenakan kondisi ekonomi Fiji yang tak terlalu baik. Ekspor tahun lalu memang seluruhnya ke Fiji. Tahun ini ekspor ke Fiji diperkirakan hanya enam unit. 

Sementara itu, pasar baru yang sudah dimasuki Laksana adalah Bangladesh, dimana mereka sudah mengekspor empat unit di tahun ini dan tengah memproduksi 10 unit lagi yang rencananya akan diekspor di akhir tahun.

Laksana juga berencana memperluas pasar ekspornya. Salah satu pasar yang disasar adalah Timur Tengah. Stefan mengakui, perlukan berbagai persiapan supaya produknya bisa diterima di kawasan tersebut.

“Untuk menembus pasar khusus industri otomotif ini perlu persiapan yang cukup panjang. Kita harus memastikan regulasi yang berlaku di sana seperti apa. Kita juga harus menyesuaikan produk yang kita produksi untuk bisa diterima di negara tujuan, baik secara regulasi maupun di masyarakat pengguna sendiri,” jelas Stefan.

Karoseri Tentrem Bidik Pasar Bus Palestina

Produsen karoseri, PT Tentrem Sejahtera, tengah menjajaki peluang ekspor bus ke Palestina. Untuk itu perusahaan terus meningkatkan aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang. Direktur Tentrem Yohan Wahyudi mengatakan pelaku bisnis Palestina telah melihat dan meminta daftar spesifikasi bus yang diproduksi Tentrem.

“Kalau diberi kesempatan kami siap. Penjajakan ada dari Palestina, mereka sudah lihat unitnya, spesifikasi yang kami siapkan,” katanya.

Tentrem mampu memproduksi satu bus dalam dua atau tiga hari. Yohan mengatakan permintaan bus dengan layanan premium akan meningkat sehingga perusahaan otobus (PO) bus dituntut lebih meningkatkan layanan. Jika tidak siap, bus dengan spesifikasi biasa akan ditinggalkan konsumen.

Menurutnya, pasar bus premium akan terus meningkat sejalan dengan kehadiran infrastruktur jalan tol. Apalagi konsumen dan PO meminta bus yang lebih aman dan nyaman sehingga penumpang tidak lelah. Pada saat ini permintaan konsumen mengarah pada bus yang aman dan nyaman sehingga tidak lelah ketika perjalanan jauh. Menurutnya, Tentrem melalui produk andalannya Avante, berupaya untuk menjawab kebutuhan itu.

“Bagi kami selaku karoseri harus siap dengan tren pasar. Kalau enggak siap akan ketinggalan,” katanya.

Pertumbuhan permintaan bus cukup stabil atau tidak ada lonjakan berarti. Namun, peluang untuk untuk tetap ada karena kehadiran jalan tol di Jawa dan Sumatra. Guna menggarap pasar premium, Tentrem mengandalkan Avante yang diklaim, memiliki desain wajah depan aerodinamis sekaligus memberikan kelegaan pandangan bari penumpang bagian depan. Pada sisi samping, kaca juga dibuat lebih besar sehingga konsumen dapat menikmati pemandangan.

“Kalau dilihat untuk kelas yang sama kami paling aerodinamis dan lega pandangan ke depan, dan jarak penumpang dengan depan cukup jauh sehingga aman jika terjadi benturan dari depan,” katanya. (Foto: Teras)