JAKARTA— Purchasing managers’ index (PMI) manufaktur pada September 2021 sebesar 52,2. Ini seiring dengan pemulihan utilitas pada pabrik mobil dan sepeda motor. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), produksi Agustus 2021 mencapai 101.810 unit, naik 35,0 persen secara bulanan.
Angka tersebut tertinggi kedua sepanjang tahun ini setelah Maret 2021, yang merupakan periode pertama penerapan penghapusan 100 persen Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) ketika volume produksi mencapai 105.120 unit. Toyota tercatat sebagai produsen terbesar dengan volume produksi 43 ribu unit. Capiaan ini merupakan yang tertinggi sepanjang tahun. Sementara itu, produsen terbesar selajutnya masih dipegang oleh Daihatsu dan Mitsubishi yang masing-masing 14.408 unit dan 14.882 unit.
Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara menjelaskan relaksasi PPnBM berpotensi mendorong penjualan mobil seperti masa sebelum pandemi. Ini akan membuat produksi mobil nasional kembali ke satu juta unit mulai tahun ini. “Produksi mobil tersebut untuk mencukupi kebutuhan mobil nasional yang berkisar 750.000 unit, dan sisanya untuk kebutuhan ekspor,” katanya, seperti dikutip Bisnis 2 Oktober 2021.
Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat distribusi untuk pasar domestik sepeda motor pada Agustus 2021 mencapai 470.065, naik 24,8 persen secara bulanan. Pada periode yang sama, ekspor ke luar negeri sebanyak 73.521 unit, naik 11,2 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan ekonomi Indonesia bergerak pulih sejak Agustus 2021, setelah sempat tertekan akibat penyebaran Covid-19 Varian Delta. “PMI manufaktur Indonesia Agustus 2021 masih di 43,7, membaik dari Juli 2021, tapi hari ini [berdasarkan data Agustus 2021] sudah naik ke 52,2. Sudah kembali ekspansi dengan sangat kuat,” kata Febrio pada awal Oktober 2021.
Menurutnya, data itu mengonfirmasi aktivitas perekonomian Indonesia pulih dengan cepat. Hal itu pun menurutnya sejalan dengan hasil penanganan penyebaran Covid-19 Varian Delta. “Konsumsi juga akan membaik, itu sudah kita lihat tanda-tandanya,” kata Febrio.
Adapun angka PMI di atas 50 menandakan sektor manufaktur dalam tahap ekspansif. Sebaliknya, bila berada di bawah 50 menunjukan aktivitas manufaktur mengalami kontraksi. (*)