Berita Economy & Industry

Kemenperin Bahas Perpanjangan Diskon PPnBM Mobil Baru hingga 2022

JAKARTA— Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penjualan mobil pada April 2021 naik 227 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yang lalu (year on year, yoy). Sebagaimana diketahui, kebijakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah telah berjalan hampir tiga bulan. Pada awal insentif ini dirilis, pemerintah mengatakan akan melakukan evaluasi per tiga bulan untuk melihat dampak dari diskon pajak barang mewah untuk pembelian mobil baru tertentu. 

Airlangga menilai dampak kebijakan PPnBM terlihat dari lonjakan penjualan mobil sejak awal diskon PPnBM berlaku. “Bulan Maret saat awal diberlakukan sudah ada kenaikan 28,85 persen,” kata Menko Airlangga Airlangga saat halalbihalal media secara daring belum lama ini, seperti dikutip Bisnis.

Adapun pemerintah memberikan insentif pajak dengan diskon PPNBM 100 persen pada Maret–Mei 2021, diskon 50 persen pada Juni–Agustus 2021, dan diskon 25 persen pada September–Desember 2021 untuk mobil kategori sedang dan tipe 4×2 dengan kapasitas 1.500 cc. Sementara itu untuk mobil berkubikasi mesin 1.500 cc hingga 2.500 cc diberikan diskon PPnBM 50 persen sepanjang April–Agustus. Kemudian September–Desember, diskon dikurangi menjadi 25 persen.

Melihat dampak positif relaksasi pajak berupa diskon PPnBM dalam penjualan mobil, Menko Airlangga melanjutkan, pemerintah akan terus melanjutkan skema insentif tersebut sesuai skenario yang telah ditetapkan. Adapun berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan ritel, secara akumulatif, Januari–April 2021 naik 5,9 persen yoy menjadi 257.953 unit. Secara bulanan volume penjualan ritel telah mendekati level normal atau sekitar 80.000 per bulan. 

Namun, pulihnya penjualan ritel selama dua bulan terakhir belum cukup kuat mengatrol volume produksi untuk tumbuh positif. Sepanjang Januari–April, produksi kendaraan bermotor roda empat dan lebih masih mengalami kontraksi atau turun 0,8 persen yoy menjadi 346.523 unit.  

Sejumlah pabrikan kendaraan penumpang yang masih mengalami kontraksi volume produksi adalah Suzuki (-6,0 persen), Honda (-21,0 persen), BMW (-23,2 persen), Hyundai (89,2 persen), dan Mini (47,3 persen). Sementara itu, GAIKINDO mencatat, DFSK sejak awal tahun tidak mencatat produksi di Indonesia. Padahal sepanjang Januari–April 2020, pabrik mobil asal China yang berlokasi di Cikande (Banten) ini menghasilkan 1.025 unit.  

Kemungkinan Diperpanjang sampai 2022

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan berencana memperpanjang masa berlaku kebijakan diskon Pajak Pembelian atas Barang Mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru hingga tahun depan. “Iya, sih rencananya,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Sony Sulaksono seperti dikutip dari Bisnis, Senin, 24 Mei 2021.

Menurut dia, rencana perpanjangan diskon PPnBM mobil baru masih dibahas di internal Kementerian sehingga belum diusulkan ke Kementerian Keuangan atau Badan Kebijakan Fiskal (BKF). “Harus ada studi analisanya dulu.”

Relaksasi pajak pembelian mobil baru berupa diskon PPnBM dijadwalkan berlangsung hingga Desember 2021. Program yang dimulai sejak 1 Maret ini berlaku untuk mobil penumpang 1.500cc dengan kandungan lokal tertentu. Per tiga bulan dilakukan perubahan diskon, yakni Maret-Mei diskon 100 persen, Juli-Agustus 50 persen, dan Oktober-Desember 25 persen.

Kebijakan serupa diberlakukan untuk mobil 2.500cc per April hingga Desember 2021. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai dampak kebijakan diskon PPnBM mobil baru terlihat dari lonjakan penjualan mobil sejak awal diskon tersebut berlaku. “Bulan Maret saat awal diberlakukan sudah ada kenaikan 28,85 persen,” katanya belum lama ini soal diskon PPnBM mobil baru.(*)