Berita Economy & Industry

Kemenperin Tawarkan Potensi Industri Otomotif Indonesia di Expo 2020 Dubai

JAKARTA— Indonesia yang diwakili Kementerian Perindustrian berpartisipasi di Expo 2020 Dubai melalui Business Forum Expo 2020 Dubai. Dalam acara yang mengusung tema Industry of Indonesia 4.0 – Electronic and Automotive Industry, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan berbagai potensi di sektor otomotif dan elektronik.

Transfomasi ke arah industri 4.0 ini merupakan pelaksanaan dari peta jalan Making Indonesia 4.0. “Pemerintah optimistis terhadap aspirasi besar yang ada di dalam Making Indonesia 4.0 bisa terwujud, yakni menjadikan Indonesia sebagai bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030,” kata Agus, pada Ahad 24 Oktober 2021 seperti dikutip Tribun.

Diluncurkan pada tahun 2018, peta jalan Making Indonesia 4.0 menetapkan lima sektor industri yang mendapat prioritas pengembangan dalam menerapkan digitalisasi. Itu antara lain industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik dan kimia.  Selanjutnya, pemerintah menambah dua sektor lagi yang juga turut dipacu kinerjanya, yakni industri farmasi dan alat kesehatan.

Kedua sektor ini mampu tumbuh di tengah masa pandemi sehingga punya potensi besar dalam menopang perekonomian nasional ke depannya. “Sektor-sektor industri tersebut berperan penting terhadap perekonomian Indonesia, di antaranya berkontribusi terhadap 70 persen dari GDP manufaktur Indonesia, 65 persen pada ekspor manufaktur Indonesia dan 60 persen dari tenaga kerja manufaktur Indonesia,” kata Agus.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier menyampaikan pihaknya bertekad memacu kinerja dua sektor industri binaannya yang masuk prioritas pengembangan dalam Making Indonesia 4.0, yakni industri otomotif dan elektronika. Kedua sektor tersebut saat ini telah menerapkan industri 4.0 yang dapat meningkatkan daya saingnya. “Keuntungannya dalam bertransformasi digital, antara lain adalah dapat meningkatkan daya saing, mengurangi biaya, meningkatkan revenue dan memiliki kesempatan untuk memperluas market secara global,” katanya.

Taufiek memaparkan bahwa Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Ekosistem di sektor ini telah mempekerjakan lebih dari 1,5 juta orang. “Pada saat ini, industri otomotif Indonesia didukung oleh industri komponen tier 1, 2 dan 3 yang berperan penting terhadap produktivitasnya. Pemerintah terus meningkatkan ekosistem industri otomotif ini karena membawa dampak luas bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” kata Taufiek. (*)