JAKARTA— Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Neaga-negara Asia Tenggara (ASEAN) ke-42 menyetujui kerjasama dan kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan. Para pemimpin negara ASEAN mengakui saat ini kendaraan listrik memiliki peran besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca serta mendukung agenda dekarbonisasi. Oleh karena itu para pemimpin negara ASEAN berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.
“Berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik regional yang melibatkan seluruh negara anggota Asean yang mendukung adopsi kendaraan listrik,” kata para pemimpin dalam suatu pernyataan bersama di laman resmi ASEAN, seperti dikutip CNN, Kamis 11 Mei 2023.
Komitmen itu termasuk membangun ASEAN sebagai pusat produksi global industri kendaraan listrik untuk mendukung ekonomi yang berkelanjutan di kawasan dengan mempertimbangkan ruang kebijakan negara-negara anggota ASEAN dalam memanfaatkan keunggulan komparatifnya.
Selain itu, para pemimpin negara dalam KTT ASEAN juga mendorong harmonisasi standar regional untuk ekosistem kendaraan listrik serta pelatihan dan sertifikasi berdasarkan standar internasional yang tak terbatas dari sisi teknologi, tapi juga dari standar keselamatan termasuk perlindungan terhadap risiko kebakaran. Harmonisasi ini juga termasuk mengenai spesifikasi produk, infrastruktur, charging station termasuk penggantian baterai hingga masalah distribusi baterai listrik dan limbah baterai.
Sementara itu, kerjasama pengembangan ekosistem kendaraan listrik itu mencakup beberapa hal. Antara lain, peningkatan infrastruktur dan pengisian daya; menciptakan lingkungan bisnis dan iklim investasi yang kondusif untuk menarik investasi, termasuk kemitraan publik-swasta; mengoptimalkan produksi dan penggunaan bahan dan sumber daya yang berkelanjutan untuk mencapai penciptaan nilai yang lebih tinggi dari rantai pasokan kendaraan listrik di wilayah tersebut.
Termasuk juga untuk meningkatkan partisipasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM); berkolaborasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan serta pengembangan sumber daya manusia; mempromosikan peluang investasi dan meningkatkan kesadaran publik; mengelola dampak lingkungan dengan baik; memperkuat ketahanan energi regional.
Tujuan lan adalah mempromosikan penggunaan energi terbarukan di sektor mobilitas; transisi dari mobil mesin pembakaran dalam menjadi Zero Emission Vehicle termasuk Electric Vehicle; dan membahas agenda pembiayaan untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan. (*)