Berita Berita APM Economy & Industry

Laba Kuartal Toyota Naik, Bereluang Mendorong Laba Tahunan

INVESTOR— Produsen mobil asal Jepang Toyota Motor melaporkan laba kuartal kedua 2023 lebih dari dua kali lipat pada rilis Rabu 1 Oktober 2023. Kenaikan ini tertolong oleh lemahnya mata uang yen Jepang dan kuatnya penjualan. Selain itu, Toyota juga menaikkan perkiraan setahun penuh sebesar 50 persen.

Produsen mobil terlaris di dunia ini mengatakan laba operasional selama tiga bulan hingga akhir September naik 155,6 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,44 triliun yen (9,52 miliar dolar Amerika Serikat, AS).

Toyota mengatakan pihaknya menjual lebih banyak mobil di seluruh wilayah global, termasuk AS, Asia, dan pasar dalam negeri. Data ini diambil selama enam bulan hingga akhir September, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Toyota menaikkan perkiraan laba setahun penuh menjadi 4,5 triliun yen dari sebelumnya tiga triliun yen, sebagian besar disebabkan oleh dampak positif dari nilai tukar mata uang asing. Mereka memperkirakan pelemahan yen akan menyebabkan revisi laba setahun penuh sebesar 1,18 triliun yen.

Dorongan lebih lanjut dari pengurangan biaya dan upaya pemasaran serta revisi harga terutama di luar Jepang kemungkinan akan mengimbangi perkiraan pengeluaran yang lebih tinggi. Proyeksi baru ini dibandingkan dengan perkiraan rata-rata analis sebesar 4,0 triliun yen.

Hasil kuartalan tersebut dibandingkan dengan perkiraan laba rata-rata sebesar 1,08 triliun yen dalam jajak pendapat 10 analis oleh LSEG dan laba sebesar 562,8 miliar yen pada periode yang sama tahun lalu. Saham Toyota, yang naik 4,4 persen sesaat sebelum rilis pendapatan, melonjak menyusul pemberitaan ini dan naik 5,6 persen pada level 2.735 yen pada pukul 05.16 GMT.

Pada Juni, Toyota meluncurkan perubahan besar pada strategi kendaraan bertenaga baterai dan berkomitmen pada teknologi untuk meningkatkan jangkauan berkendara dan memangkas biaya kendaraan listrik (electric vehicle, EV).

Mereka akan meningkatkan investasi sebesar 8 miliar dolar AS di pabrik di North Carolina, AS yang akan membuat baterai untuk kendaraan hibrida, plug in hybrids, dan kendaraan dengan baterai penuh. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, mereka menjual 7,5 juta mobil termasuk merek mewah Lexus. Hampir sepertiga dari penjualan adalah mobil hybrid. Perusahaan ini menjual sekitar 76 ribu baterai EV atau sekitar satu persen dari total penjualan, pada periode yang sama.

Meskipun Toyota telah menghindari dampak buruk yang dialami produsen mobil Jepang lainnya seperti Nissan Motor Honda Motor di China akibat peralihan ke kendaraan listrik dan kebangkitan merek domestik, Toyota masih menghadapi tekanan di pasar otomotif terbesar di dunia. Toyota juga menghadapi persaingan di pasar Asia Tenggara seperti Thailand karena meningkatnya investasi China, yang dipicu oleh tingginya permintaan terhadap kendaraan listrik. (*)