JAKARTA— Produksi manufaktur Jepang melaju pada November 2021 lantaran didukung oleh sektor otomotif. Produksi industri otomotif tumbuh 7,2 persen dibanding pada Oktober 2021. Angka ini juga menjadi kenaikan terbesar sejak 1978. Realisasi produksi dapat melampaui ekspektasi para analis yang hanya tumbuh 4,8 persen.
Kendati naik, produski manufaktur secara keseluruhan masih di bawah Juli 2021. Untuk itu, kemacetan rantai pasok global dapat membahayakan sektor kunci manufaktur Jepang. Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa tingkat produksi pada November 2021 tercatat mencapai 5,4 persen, naik dibanding tahun 2020 yang lalu, tetapi jauh lebih buruk dibandingkan dengan capaian pada April 2021.
Pemerintah mengatakan kalangan bisnis terlalu optimistis terkait dengan laporan positif yang dirilis pada Selasa. Kendati demikian, tingkat produksi yang kuat pada November 2021 akan mendukung Jepang mencapai pemulihan yang lebih stabil setelah menyusut dalam delapan kuartal terakhir.
“Kami memperkirakan produksi akan turun pada Desember 2021 karena prnurunan produksi mesin dan suku cadang elektronik. Namun, produksi akan rebound pada Januari 2022,” kata ekonom Bloomberg Yuki Masujima seperti dikutip BISNIS.
Para ekonom memproyeksikan bahwa kenaikan belanja akan mengerek pertumbuhan Jepang pada kuartal terakhir ini, menyusul pencabutan larangan darurat pada Desember dan cepatnya laju vaksinasi. Bulan lalu, sebanyak 11 dari 15 industri menunjukkan kenaikan produksi. Namun demikian, dua pertiga dari peningkatan keseluruhan disumbang oleh otomotif.
“Baik Toyota dan Honda telah mengatakan bahwa mereka akan kembali ke target produksi yang biasa pada Desember 2021, jadi pada dasarnya kami melihat itu mendukung [pertumbuhan produksi],” kata ekonom Itochu Research Institute Atsushi Takeda.
Toyota Motor Corp pekan lalu mengatakan produksi globalnya telah bangkit kembali pada November menjadi hanya satu persen di bawah capaian tahun 2020 yang lalu. (*)