Berita

Masyarakat Perlu Hemat BBM, Antisipasi Krisis Energi

JAKARTA— Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan cadangan sumur minyak Indonesia pad saat ini kian tipis. Tanpa cadangan baru, Indonesia berpotensi menderita krisis energi. Sebagai solusi, Pemerintah mengajak investor mencari cadangan migas baru. Pemerintah juga mendesak masyarakat berhemat menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

“Sumur migas yang ada sekarang ini diprediksi memiliki cadangan terutama minyak hanya cukup untuk 11 tahun ke depan,” kata Pejabat Humas SKK Migas Dian Sulistiawan di Belitung, seperti dikutip dari Lembaga Kantor Bwerita Nasioal (LKBN) Antara pada Kamis 31 Agustus 2017.

Tanpa mencari sumur migas baru secara maksimal, Indonesia yang sebenarnya memiliki potensi migas yang besar, terancam krisis energi dan bisa bergantung dengan luar negeri. Pada saat ini, pencarian sumur migas baru pada tahun ini tak berjalan sesuai target yang diharapkan. Target pencarian sumur migas baru berdasarkan data per Juli 2017 baru terealisasi 24 persen atau hanya 34 sumur dari 134 sumur baru yang ditetapkan. Untuk memenuhi target pencarian sumur migas baru perlu investor lebih banyak yang maksimal dalam mengelola industri hulu migas.

Selain mengupayakan kegiatan penemuan cadangan migas baru, SKK Migas juga mengimbau masyarakat mengurangi konsumsi bahan bakar dan memanfaatkan energi terbarukan guna mencegah terjadinya krisis energi. “Masyarakat perlu berhemat atau mengurangi penggunaan bahan bakar minyak karena sekarang ini tingkat konsumsinya melebihi jumlah produksi,” kata Dian.

Tingkat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) secara nasional mencapai 1,6 juta barel per hari. Sedangkan kemampuan produksi hanya 834 ribu barel/hari. Untuk mengatasi tingginya konsumsi BBM dalam negeri, katanya, sekarang ini pihaknya mengatasinya dengan cara melakukan impor. “Jika konsumsi BBM masyarakat tak berkurang, impor bahan bakar tersebut akan semakin besar dan membebani keuangan negara,” kata Dian. (*)