Berita Economy & Industry

Menteri Perindustrian: Indonesia Bisa Menjadi Production Base bagi Mobil-mobil General Motors

JAKARTA— Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengapresiasi langkah produsen mobil PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia yang mulai melakukan ekspor mobil mereka yang dibuat di Indonesia.  “Atas nama pemerintah, saya mengucapkan selamat kepada PT SGMW Motor Indonesia dan seluruh industri pendukungnya sehingga PT SGMW Motor Indonesia mampu melakukan kegiatan ekspor ini,” kata Menteri Airlangga pada acara Ekspor Ceremony Wuling di Cikarang (Jawa Barat) Rabu 24 September 2019.

Dia berharap produsen otomotif asal China ini bisa menjadi basis General Motors (GM) di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). “Ini bukti Indonesia bisa menjadi basis produksi bagi mobil-mobil GM di ASEAN. Dan ini membuktikan industri otomotif ini punya multiplatform. Sekarang mobil produksi Wuling dan sudah menggunakan merek Almaz untuk Indonesia, dan untuk ekspor ke Thailand menggunakam merek Chevrolet,” kata Airlangga Hartarto.

Chevrolet adalah salah satu merek mobil yang selama ini merupakan bagian dari perusahaan induk GM yang bermarkas di Detroit, Amerika Serikat (AS). GM bekerjasama dengan perusahaan produsen mobil China untuk membangun pabrik mobil PT SGMW di Indonesia.

Airlangga Hartarto menekankan, ekspor ke Thailand membuktikan Indonesia memiliki daya saing dalam industri otomotif. Bahkan selain ke Negeri gajah Putih, produk ini juga akan diekspor ke negara lain. “Ekspornya menggunakan merek milik GM. Sekali lagi ini membuktikan kalau ekosistemnya sudah ada di Indonesia, lokal kontennya juga sudah ada di sini,” kata Airlangga Hartarto.

PT SGMW Motor Indonesia pada Rabu 25 September 2019 meresmikan ekspor perdana mobil kategori sport utility vehicle (SUV). Di pasar Indonesia SUV tersebut memakai merek Wuling Almaz berlogo. Tapi untuk ekspor ia memakai merek Chevrolet ke sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara dan Oseania. Bertajuk “Bersama Indonesia untuk Dunia” di Wuling Plant, Cikarang Pusat, menjadi tanda dimulainya pengiriman unit ke Thailand, Brunei Darussalam, dan Fiji.

Airlangga Hartarto mengatakan, ekspor mobil menjadi salah satu wujud keseriusan PT SGMW Motor Indonesia sebagai pemegang merek Wuling di Indonesia. Merek baru tersebut, sudah berinvestasi lebih dari Rp 9 triliun, serta menyerap tenaga kerja lokal lebih dari 5.000 orang.

Target Wuling yang mengapalkan hingga 2.600 unit sepanjang 2019. Menurut Menteri, setiap pabrikan otomotif yang melakukan ekspor merupakan bukti kemampuan industri dalam negeri yang mampu bersaing di kaca mata internasional. “Ekspor ke Thailand ini membuktikan Indonesia memiliki daya saing di industri otomotif. Selain ke Thailand, ekspor Wuling (Chevrolet) dari Indonesia juga akan merambah ke negara lain,” kata Airlangga.

Berkembangnya industri otomotif nasional mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional melalui peningkatan ekspor, investasi dan penyerapan tenaga kerja. Tercatat produksi mobil periode Januari – Juli 2019 tercatat sebesar 712 ribu unit. Penjualan mobil di pasar domestik sebesar 570 ribu unit (berasal dari produksi lokal maupun impor). Sedangkan ekspor mobil utuh (completely built-up, CBU) sebesar 169 ribu unit, ekspor terurai (completely knocked-down, CKD) 423 ribu set, dan ekspor komponen sebesar 48,9 juta pieces.

Pada saat ini pangsa pasar ekspor otomotif Indonesia ke lebih dari 80 negara di dunia termasuk lima negara tujuan utama ekspor yaitu Filipina, Saudi Arabia, Jepang, Meksico, dan Vietnam. Pada 2019, ekspor kendaraan CBU ditargetkan mencapai 400 ribu unit dan diharapkan terus meningkat setiap tahunnya sehingga pada 2025 industri otomotif nasional dapat melakukan ekspor mobil CBU sebesar 1 juta unit. (Foto: Tempo)