JAKARTA— Direktur PT Astra Otoparts Tbk Wanny Wijaya mengatakan pandemi menyebabkan pasar domestik tahun ini masih lemah akibat belum pulihnya kegiatan ekonomi. Ia menambahkan kapasitas yang tersedia masih belum bisa optimal. Pandemi juga mengakibatkan terganggunya supply chain akibat ketimpangan aktivitas ekonomi di berbagai belahan dunia. Hal ini menyebabkan ketidakpastian pada harga material akibat biaya logistik.
Wanny mengatakan Astra Otoparts berusaha mencari peluang di industri yang tidak terdampak negatif oleh pandemi, yaitu industri kesehatan. Hal ini tidak lepas dari kompetensi di bidang kompetensi engineering & inovasi. Di awal tahun ini, anak perusahaan Astra Otoparts, PT Astra Komponen Indonesia (ASKI), meluncurkan Grin Smile. Ini merupakan masker elektrik transparan yang fungsinya tidak hanya sebagai pelindung dari percikan droplet, tapi juga dapat menyesuaikan bentuk wajah pengguna dan bisa dicuci.
Pada bulan April tahun lalu, ASKI telah meluncurkan beberapa varian produk terlebih dahulu, yakni dua generasi pelindung wajah atau face shield, kacamata pelindung serbaguna atau safety goggle, Corona Finger. Inovasi keluaran ASKI berlanjut dengan peluncuran alat kesehatan EOSTRA (Extraoral Dental Suction Machine) yang dapat menghisap percikan droplet. EOSTRA ditujukan untuk melindungi dokter gigi dari kemungkinan percikan droplet dari pasien ketika sedang melakukan tindakan. ASKI juga meluncurkan Grin KoVee UVC Box yang berfungsi mensterilkan barang-barang pribadi dengan sinar Ultraviolet C (UVC). Terakhir ASKI meluncurkan Grin Adore yaitu Automatic Door System yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu tubuh serta pemakaian masker pada karyawan yang terintegrasi dengan database dan sistem absensi di area tempat kerja.
Wanny menjelaskan pihaknya tetap berusaha meningkatkan posisi di industri otomotif.
“Perihal kapasitas pabrik saat ini masih cukup untuk kondisi pasar sebelum pandemi, jadi tidak akan ada penambahan kapasitas. Tetapi dengan peluncuran model-model baru dari APM, maka kami pasti akan menambah produk baru,” kata Wanny seperti dilansir Kontan, pada Selasa, 12 Januari 2021.
Wanny mengaku belum bisa memberikan informasi terkait target kinerja Astra Otoparts tahun ini secara blak-blakan. Harapannya Astra Otoparts bisa mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya, namun ini sangat tergantung kondisi ekonomi secara umum.
Wanny belum bisa memberikan angka pasti untuk belanja modal yang disiapkan tahun ini. Yang pasti, pihaknya sangat berhati hati dalam mengimplementasikan belanja modal. Berdasarkan situasi saat ini, belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini tidak akan berbeda jauh dari tahun 2020. Wanny menyebutkan capex diprioritaskan untuk tipe baru dari original equipment market (OEM), dan untuk digitalisasi serta otomasi untuk menunjang produktivitas dari manufacturing. (*)