Berita

Mesin Mobil Teknologi Euro4, Dukungan GAIKINDO bagi Suksesnya Asian Games 2018

JAKARTA— Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) turut mendukung bagi keberhasilan pesta olahraga Asian Games 2018 yang pada saat ini sedang berlansgung di dua kota— Jakarta dan Palembang (Sumatra Selatan). Dukungan dari GAIKINDO diwujudkan dalam kesiapan teknologi mesin yang mengadopsi Standar Emisi Euro4 bagi mobil-mobil armada resmi Asian Games 2018.

Langkah GAIKINDO tersebut untuk mengimbangi PT Pertamina (Persero) mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) setara standar Euro4, yakni Pertamax Turbo. Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara sejak awal menyatakan kesiapan industri otomotif untuk mendukung program itu sudah dilakukan sejak terbitnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 20/ MENLHK/ SETJEN/ KUM.1/ 3/ 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau Euro4.

Sejak saat itu, produksi kendaraan bermotor disesuaikan supaya sesuai standar yang ditentukan tersebut, kata Kukuh. “Jadi sudah lama kami mempersiapkan diri. Kendaraan bermotor yang kami produksi sekarang sudah sesuai dengan teknologi berstandar Euro4,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa pemilik kendaraan bermotor tak bisa lagi mengisi kendaraannya dengan BBM yang tak sesuai standar. Jika kualitas BBM yang dipergunakan lebih rendah dari Euro4, maka mesin mobil akan bermasalah. BBM yang setara dengan Euro4 adalah yang memiliki ukuran Research Octane Number (RON) tinggi seperti Pertamax Turbo. Karena untuk mesin Euro4, setidaknya harus ada dua syarat yang dipenuhi, yaitu RON harus di atas 91 dan kadar sulfur harus di bawah 50 parts per million (ppm).

Dari spesifikasi tersebut, maka penggunaan BBM dengan RON 98 sudah memenuhi syarat untuk mesin Euro 4. Penggunaan BBM setara Euro4 tak hanya dilakukan pada saat pelaksanaan Asian Games 2018. Pasalnya, mesin kendaraan bermotor akan tetap menuntut konsumsi BBM dengan kualitas yang sudah ditentukan tersebut.

Dari sudut pandang lingkungan, penerapan standar Euro4 sangat bermanfaat. Apalagi, kualtas udara di Jakarta dan kota besar lain di Indonesia memang sangat buruk. Indonesia merupakan negara Asia yang paling lambat menerapkan standar emisi Euro 4. (*)