OTODRIVER— Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil dalam dua bulan pertama tahun ini menurun disbanding periode yang sama tahun lalu selama Januari-Februari 2024 hanya 140.274 unit. Angka ini jeblok 22,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 181.329 unit.
Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Atsushi Kurita mengatakan banyak hal yang terjadi dimana menyebabkan industri otomotif loyo, mulai dari inflasi hingga faktor politik di Indonesia.
“Saya tak dapat menyangkal bahwa pasar otomotif menghadapi banyak rintangan karena faktor-faktor seperti inflasi, kenaikan suku bunga, pengurangan subsidi bahan bakar, dan masalah politik. Penjualan kami juga sangat terpengaruh oleh persaingan yang ketat di pasar,” ujar Kurita di Jakarta, beberapa pekan lalu.
Dari data PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sendiri mencatat total penjualan sebesar 77.937 unit kendaraan, jauh lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 90.341 unit. Meski turun, MMKSI menargetkan untuk menjual 100 ribu unit kendaraan di tahun fiskal 2024. Sebagai salah satu strategi untuk menyiasati masalah tersebut, MMKSI telah memperkenalkan jajaran kendaraan baru, seperti SUV lima penumpang XForce dan kei car niaga bertenaga listrik L 100 EV.
Mitsubishi juga mengklaim bawha XForce berhasil mendapatkan market share berkisar 13 persen, MPV Xpander dan Xpander Cross berhasil mendapat pangsa pasar sebesar 23 persen, kemudian Pajero Sport sebesar 41 persen, dan Mitsubishi Triton 33 persen.
“Target kami adalah mencapai penjualan 100 ribu unit (kendaraan) di tahun fiscal year 2024. Produk kami XForce mendapatkan respons yang cukup positif di konsumen-konsumen kami. Sejak delivery ke konsumen yang kami lakukan mulai dari November 2023 XForce berhasil mendapatkan market share berkisar 13 persen,” kata Director of Sales & Marketing Division MMKSI Yoshio Igarashi. (*)