Berita Berita APM Economy & Industry

Mitsubishi Optimistis Industri Otomotif masih Kuat       

GRIDOTO— Situasi politik dan ekonomi di Tanah Air belakangan ini menjadi ujuan bagi industri otomotif. Ini terutama di tengah melemahnya daya beli masyarakat. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menegaskan bahwa industri otomotif Indonesia, khususnya jaringan pemasok, masih cukup kuat bertahan.

“Secara umum, meskipun pasar otomotif memang tengah menghadapi tantangan, kami melihat industri dan ekosistem supplier di Indonesia cukup solid,” ujar Irwan Kuncoro, Direktur Sales & Marketing MMKSI kepada GridOto.com, Selasa 2 September 2025. “Jaringan supplier terbukti adaptif, dan kami menjaga kerja sama erat dengan mitra agar produksi dan pasokan tetap terkelola dengan baik. Dengan ekosistem yang kuat ini, kami yakin industri akan tetap berjalan dan siap untuk pertumbuhan ke depan,” lanjutnya.

Meski penjualan mobil nasional sepanjang Januari-Juli 2025 tercatat turun 10,78 persen menjadi 453.278 unit dibanding periode sama tahun lalu 508.041 unit, Mitsubishi tetap memandang ada peluang perbaikan. Capaian retail sales Mitsubishi pada periode tersebut sebesar 37.260 unit, terkoreksi sekitar 13,99 persen dari tahun lalu 43.322 unit.

Pelemahan daya beli masyarakat masih menjadi tantangan besar bagi industri otomotif di Indonesia. Meski roda ekonomi tetap berputar, minat beli konsumen menurun sehingga pasar mobil ikut melambat pada 2025. Dampaknya terlihat jelas pada kinerja penjualan mobil secara domestik. Irwan menilai situasi sekarang tidak bisa disamakan dengan masa pandemi, meski sama-sama menekan pasar.

“Benar bahwa daya beli masyarakat saat ini sedang melemah, namun kondisi ini tidak dapat disamakan dengan masa pandemi,” kata Irwan. “Pada masa pandemi, mobilitas dan gangguan rantai pasok secara langsung membuat pasar berhenti total. Sementara saat ini lebih berkaitan dengan sentimen dan keterjangkauan umum konsumen, sedangkan aktivitas ekonomi tetap berjalan normal,” lanjutnya.

Selain kondisi ekonomi, munculnya sejumlah kompetitor baru turut memanaskan persaingan. Irwan melihat hal tersebut justru mendorong Mitsubishi untuk semakin relevan di mata konsumen. “Persaingan yang semakin ketat dan tantangan pasar yang dinamis menuntut setiap produsen untuk terus menghadirkan produk dan layanan yang relevan agar tetap kompetitif,” katanya.

Menurutnya, pengalaman Mitsubishi Motors selama 55 tahun di Indonesia menjadi modal penting menjaga kepercayaan masyarakat. “Dengan modal tersebut, kami optimis tidak hanya menjadi pilihan yang relevan bagi konsumen, tetapi juga memperkuat kehadiran kami di pasar melalui penyajian produk dan layanan yang terbaik dan berkelanjutan,” katanya. (*)