Berita Berita APM Economy & Industry

Nissan tetap Hadir di Indonesia, Memanfaatkan Aliansi dengan Mitsubishi

JAKARTA— Nissan memutuskan untuk menghentikan produksi mobil di Indonesia. Pabrik yang memproduksi mobil merek Datsun di Purwakarta (Jawa Barat) itu akan menghentikan kegiatanya. “Nissan memutuskan menghentikan produksi mobil di pabrik Nissan di Indonesia,” kata Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia Isao Sekiguchi dalam pernyataan resmi seperti dikutip detikOto.

“Ini adalah bagian dari rencana optimisasi yang mencakup rightsizing, optimasi produksi dan reorganisasi operasi bisnis,” katanya. Namun penghentian produksi mobil ini tak berarti Nissan hengkang dari Indonesia. Nissan tetap berkomitmen di pasar otomotif Indonesia dengan menghadirkan produk termasuk mobil baru, penjualan dan layanan purnajual.

Untuk mempertahankan kehadiran manufakturnya di Indonesia, Nissan kemungkinan akan memanfaatkan pabrik Mitsubishi. Itu juga disinggung oleh Sekiguchi dalam pernyataannya. “Kami akan terus bekerja dengan mitra Aliansi kami untuk memastikan footprint manufaktur di Indonesia,” katanya.

Pabrik Nissan di Purwakarta sudah lama tak lagi memproduksi mobil merek Nissan. Pabrik itu sempat memproduksi mobil Nissan Grand Livina. Namun, setelah peluncuran Livina generasi terbaru yang juga kembaran Mitsubishi Xpander (Livina terbaru diproduksi di pabrik Mitsubishi sebagai bagian dari aliansi global antara Nissan dan Mitsubishi), pabrik itu hanya memproduksi mobil Datsun. Hingga akhirnya, Nissan resmi menyetop produksi mobil di pabrik tersebut awal 2020 ini.

Head of Communication PT Nissan Motor Indonesia Hana Maharani menambahkan Nissan akan tetap menyediakan rangkaian produk, termasuk meluncurkan mobil-mobil baru di Indonesia. Layanan penjualan dan purnajual pun tak terpengaruh dengan keputusan ini. “Buat konsumen, tidak ada dampaknya,” ujar Hana.

Di Indonesia, Nissan pernah berjaya dengan menempati posisi enam besar penjualan pada 2012 dengan angka 67,143 unit. Tempo menyinggung bahwa Dalam 10 tahun terakhir, pangsa pasar tertinggi Nissan mencapai 6,3 persen yang diraih pada 2011. Setelah itu, penjualan Nissan berangsur turun. Pada 2015 penjualan Nissan kalah banyak dari Datsun, merek di bawah Nissan yang dipasarkan di Indonesia mulai 2014. (*)