JAKARTA— Masyarakat sangat disarankan mengisi mobilnya dengan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas, terlebih bagi pemilik kendaraan keluaran baru. Ahli mesin bakar dan konversi energi Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri menyarankan, penggunaan BBM dengan angka Reseach Octane Number (RON) tinggi tersebut sesuai dengan rekomendasi setiap produsen otomotif.
“Jika kita mengikuti rekomendasi dari produsen, maka performa mesin mobil akan sesuai dengan yang dirancang,” kata Tri di Jakarta, seperti diberitakan Antara.
Sebaliknya, jika mobil mengkonsumsi bahan bakar yang tak sesuai rekomendasi produsen, maka akan muncul persoalan pada mesin. “Misalnya, bahan bakar lebih boros, performa tak optimal, serta bisa mencemari lingkungan,” katanya.
Hampir semua mobil keluaran baru memiliki spesifikasi mesin untuk pemakaian BBM dengan RON tinggi. Termasuk di antaranya produk otomotif berstandar Low Cost Green Car (LCGC). Persyaratan tersebut diterapkan guna menghasilkan kendaraan yang lebih hemat dan efisien.
Mobil yang diproduksi sejak 2018, dirancang memakai bahan bakar yang menghasilkan emisi ramah lingkungan. Spesifikasi bahan bakar diambil dari kesepakatan penggunaan bahan bakar, yang dibuat para produsen mesin kendaraan di seluruh dunia. “Dalam kesepakatan itu, minimal bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan adalah RON 91 hingga batasan saat ini sampai RON 98,” katanya.
Pemakaian BBM dengan RON tinggi, misal Pertamax series, menurut Tri memang mempengaruhi performa kendaraan. Tak hanya bagi mobil keluaran baru, namun juga keluaran sebelumnya. “Mobil akan memiliki performa yang lebih cepat dan tinggi. Selain itu gas buang yang dihasilkan akan jauh lebih ramah lingkungan. Penggunaan bahan bakar juga lebih efisien,” kata Tri.
Menurut Tri, penggunaan bahan bakar berkualitas juga sudah diterapkan kepada kendaraan roda dua. Sejak tahun 2013 produsen tak lagi membuat sepeda motor dengan mesin karburator, melainkan menggunakan sistem injection. “Jadi sebenarnya, baik itu kendaraan roda empat ataupun roda dua, harus menggunakan bahan bakar berkualitas,” katanya. (*)