Berita Economy & Industry

Pembiayaan Buana Finance Tumbuh Ikuti Industri Otomotif

JAKARTA— Perusahaan pembiayaan PT Buana Finance Tbk mencatat pertumbuhan penyaluran kredit, seiring geliat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai bangkit. “Di industri alat berat juga saat ini tumbuh secara signifikan dan positif,” kata Direktur Marketing Herman Lesmana dalam Public Expose PT Buana Finance Tbk seperti dikutip KONTAN, Senin 19 Juni 2023.

Selain pertumbuhan pada industri otomotif dan alat berat, Herman bilang industri mineral juga saat ini mengalami perkembangan positif, meskipun harus dilakukan penyesuaian terhadap harganya. “Perkembangannya positif, dan diharapkan sampai kuartal kedua tahun 2023, kami akan sesuaikan dengan budget yang kami punya walaupun ada sedikit penyesuaian komposisi dari portofolionya,” kata Herman.

Buana Finance juga memiliki strategi untuk menjaga kualitas pembiayaan dengan meningkatkan hubungan kerja sama kepada mitra bisnis, dan juga meningkatkan service sehingga tidak terjadi kendala kepada mitra bisnis. “Kami mengadakan program-program inovasi, sehingga produk kami akan lebih diutamakan oleh mitra bisnis,” kata Herman.

Pembiayaan otomotif memiliki tren positif

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memiliki pandangan yang cerah untuk tren pembiayaan di Indonesia pada tahun ini, yang dikaitkan dengan dua faktor positif selepas adanya pembebasan aktivitas luar ruangan di Indonesia.

“Kita lihat, pada akhirnya yang menentukan orang membeli itu ada dua faktor ya. Satu daya beli dan kedua itu percaya diri atau merasa memiliki masa depan yang cerah. Sehingga mereka akan memutuskan untuk beli baik secara tunai maupun dengan kredit,” kata Pengurus dari APPI untuk PerKepatuhan, Manajemen Risiko dan Pembiayaan Syariah, Dewa Made Susila di Jakarta, seperti dikutip ANTARA beberapa pekan lalu.

Pelonggaran kegiatan luar ruangan memiliki dampak yang cukup positif untuk perekonomian Indonesia. Dengan pulihnya perekonomian masyarakat, tingkat pembelanjaan masyarakat juga ikut meningkat. Menurut dia, perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 5,03 persen di kuartal pertama 2023 serta tingkat inflasi menunjukkan tren menurun pada Maret 2023 di level 4,97 persen dari 5,51 persen,

Dengan begitu, tren pembiayaan di kuartal pertama tahun 2023 meningkat hingga 13-14 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang masih terdapat berbagai gejolak di industri. Pada tahun 2022 lalu, masih terdapat tantangan bagi para pelaku industri otomotif yang menghambat proses penjualan, yakni krisis chip semikonduktor. Tidak hanya Indonesia, industri global juga terdampak dengan adanya kasus tersebut. “Karena kan pada awal tahun lalu itu ada hambatan supply ya, jadi banyak yang terhambat,” kata dia.

Dengan berbagai perbaikan yang terjadi di 2023, Dewa Made Susila meyakini tren pembiayaan akan terus berangsur membaik dan melampaui tahun-tahun sebelumnya yang hanya mencapai 10-11 persen. “Di tahun ini, gangguan itu mulai berkurang. Sehingga, momentum positif akan terjadi dan kami yakin lebih tinggi dari tahun lalu kalau kita bicara outstanding pinjaman,” kata dia. (*)